Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi dan Penyuluhan Penyakit BBV serta Cara pengendaliannya di Perkebunan Vanili Desa Srimenganten, Kecamatan Pulau Panggung, Tanggamus, Lampung Endang Nurcahyani; Hardoko Insan Qudus; Sumardi Sumardi; Azahra Putri Najla; Ratna Oktaviani; Rina Maryani; Intan Okta Nabilla; Meilyana Santa Maria; Dwi Septiani
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Desa Srimenganten, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, merupakan desa agraris dan salah satu hasil perkebunannya adalah vanili, namun para petani masih terkendala masalah penyakit yang menyerang tanaman vanili yang dikenal sebagai penyakit busuk batang vanili (BBV), oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini ingin membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan berbagai program kerja untuk petani vanili di Desa Srimenganten, diantaranya melalui Sosialisasi dan Penyuluhan Penyakit BBV serta Cara pengendaliannya.Vanili merupakan salah satu komoditas perkebunan dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi dan telah mempunyai nama cukup baik di pasaran Internasional. Penggunaan varietas unggul vanili yang tahan penyakit BBV dengan hasil tinggi diharapkan merupakan alternatif pengendalian penyakit yang penting. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dalam mengatasi penyakit BBV bagi para petani vanili di Desa Srimenganten, Kecamatan Pulau Panggung, Tanggamus, Lampung. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta pengabdian tentang cara mengatasi penyakit BBV tanaman vanili dilihat dari rata-rata peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 35.33 poin serta persentase peningkatan pengetahuan sebesar 65.33%.
Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Cair Tapioka Sebagai Alternatif Pembuatan Nata De Cassava Di Kelompok PKK Desa Krawang Sari, Natar, Lampung Selatan Hardoko Insan Qudus; Endang Nurcahyani; Tundjung Tripeni Handayani; Sri Wahyuningsih; Sutyarso
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 8 : September (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The tubers of cassava or cassava (Manihot esculenta Crantz) are widely known as a staple food that produces carbohydrates and the leaves are a vegetable. Indonesia is the second largest cassava producing country after Nigeria with a five-year average total supply of 9.67 million tons. Processed cassava produces two-thirds of the by-products of its raw materials in the form of tapioca cob, skin, and liquid waste. Tapioca liquid waste can pollute the surrounding environment because it produces an unpleasant odor. Based on these reasons, it is necessary to develop new innovations in their utilization, which so far have not been utilized by the community. This new innovation is to use liquid tapioca waste to make Nata de Cassava which is a high fiber and nutritious food. The aim of the service is to provide knowledge to the women of the “PKK” group in Krawang Sari Village, Natar, South Lampung in making Nata de Cassava from liquid tapioca waste. The result of this service activity is that there is an increase in participants' knowledge about how to use liquid tapioca waste to make Nata de Cassava, which can be seen from the average increase in participants' knowledge of 33.33 points and the percentage increase in knowledge of 61.33%.
Penyuluhan penggunaan pewarna sintetis dalam makanan bagi ibu-ibu PKK dan masyarakat di Desa Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah Yandri Yandri; Sutopo Hadi; Tati Suhartati; Hardoko Insan Qudus; Suripto Dwi Yuwono
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i2.3300

Abstract

Saat ini, makanan dan minuman masih menggunakan pewarna, terutama yang terbuat dari bahan kimia sintetik. Warna produk dipengaruhi oleh penggunaan zat warna sintetik pada komponen makanan dan minuman sehingga membuat produk lebih menarik bagi konsumen. Namun penggunaan yang terus menerus akan berdampak buruk bagi kesehatan. Masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, harus mengetahui dengan baik tentang pewarna sintetis, risikonya, dan tindakan pencegahan keamanan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung untuk meningkatkan pemahaman ini adalah dengan melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat di Desa Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, tentang risiko penggunaan pewarna sintetis pada makanan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta; dengan menggunakan metode bertingkat diperoleh rata-rata peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 50,43%, dari kelompok rendah (3,76) ke kategori sedang (7,40).