Abstrak  - Pemantauan ketersediaan obat memerlukan data dan informasi yang lengkap dan akurat mulai dari Instalasi Farmasi. Apalagi dengan diterapkannya program BPJS Ketenagakerjaan yang berpotensi meningkatkan kebutuhan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat di instalasi farmasi dan merumuskan solusi sehingga dapat meningkatkan ketersediaan obat di Instalasi Farmasi RSKB Halmahera Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam kepada kepala instalasi farmasi di instalasi farmasi dan kepala bagian perbekalan farmasi serta direktur RSKB Halmahera Siaga. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instalasi Farmasi RSKB Halmahera Siaga Kota Bandung pada tahun 2023 mengalami kekurangan obat. Selanjutnya proses perencanaan telah dilakukan oleh Tim Komite Farmasi dan Terapi, namun belum maksimal, proses pengadaan obat menggunakan metode stock buffer, penyimpanan belum seluruhnya digunakan sesuai abjad. Sarana dan prasarana penyimpanan obat tidak memadai, ditemukan kebocoran pada ruangan Instalasi Farmasi, penumpukan kotak obat yang berlebihan pada Gudang Farmasi. Pendistribusian obat hendaknya dilakukan oleh Gudang Farmasi, bukan diambil oleh unit pelayanan sendiri. Pencatatan dan pelaporan masih bersifat manual sehingga sering terjadi perbedaan antara jumlah obat pada kartu stok dengan jumlah fisik obat.  Kesimpulan umum pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSKB Halmahera Siaga Kota Bandung masih belum berjalan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1121 Tahun 2008. Kata Kunci: Monitoring, Ketersediaan Obat, Pengelola Obat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024