Daerah Irigasi Molek merupakan jaringan irigasi teknis, dimana sistem jaringan pembawa dan pembuang telah dipisah. Ketika proses pengaliran berlangsung, air yang disalurkan melalui jaringan pembawa akan berpotensi terjadi kehilangan, hal ini bisa disebabkan kerusakan terhadap bangunan irigasi serta pengambilan air secara ilegal. Kehilangan air akibat pengaliran akan mempengaruhi nilai efisiensi irigasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai efisiensi irigasi pada Saluran Primer dan Saluran Sekunder B dengan menggunakan metode inflow dan outflow. Serta melakukan penilaian kinerja terhadap bangunan dan saluran irigasi dengan menggunakan Permen PU No.12/PRT/M/2015. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa efisiensi irigasi dan kinerja terhadap Saluran Primer sebesar 89,758% dan 86,708%. Sedangkan efisiensi irigasi dan kinerja terhadap Saluran Sekunder sebesar 90,423% dan 89,375%. Berdasarkan ketentuan Kriteria Perencanaan Irigasi 03, bahwa efisiensi irigasi pada Saluran Primer belum memenuhi ketentuan. Sedangkan kinerja irigasi kedua saluran telah memenuhi ketentuan yang ada pada Peraturan Permen PU No.12/PRT/M/2015.
Copyrights © 2024