Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui peranan konseling lintas budaya dalam pendidikan, mengetahui tahapan konseling lintas budaya pada penanganan kasus distorsi kognitif, serta mengetahui pelaksanaan konseling lintas budaya dengan teknik cognitive restructuring untuk mengurangi distorsi kognitif siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah seorang siswa perempuan berusia 15 tahun yang mengalami distorsi kognitif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan literature review. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Teknik keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan dan referensi yang tepat. Hasil penelitian terdiri dari tiga tema yaitu peranan konseling lintas budaya dalam pendidikan, tahapan konseling lintas budaya pada penanganan kasus distorsi kognitif, dan pelaksanaan konseling lintas budaya dengan teknik cognitive restructuring untuk mengurangi distorsi kognitif siswa. Kesimpulan penelitian ini bahwa peranan konseling lintas budaya dalam pendidikan digunakan dalam mengarahkan siswa dengan latar belakang budaya yang berbeda. Kata kunci : konseling lintas budaya, teknik cognitive restructuring, distorsi kognitif
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024