Penelitian ini mengkaji hubungan antara pengurangan subsidi energi listrik dan percepatan transisi energi terbarukan di Indonesia. Penggunaan energi listrik dari sumber fosil berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim, sementara sumber energi terbarukan menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi dampak pengurangan subsidi energi listrik terhadap adopsi energi terbarukan serta mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam realokasi dana subsidi untuk pengembangan infrastruktur energi terbarukan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda, menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS). Variabel yang diteliti meliputi penyediaan energi, subsidi energi, dan konsumsi energi. Analisis data dilakukan menggunakan software SPSS dengan menerapkan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan energi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi energi, sementara subsidi energi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Uji F mengonfirmasi bahwa model secara keseluruhan signifikan dengan Y=0.121+(3.965E-6 X1) + (-3.232E-16X2). Temuan ini mengimplikasikan bahwa kebijakan yang berfokus pada peningkatan penyediaan energi terbarukan mungkin lebih efektif dalam mendorong transisi energi dibandingkan kebijakan subsidi. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi transisi energi yang efektif dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan ekonomi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024