Kecemasan anak atas ekstraksi gigi menyebabkan anak tidak kooperatif sehingga menunda ekstraksi gigi yang dapat mengurangi efesien, efektifitas pelayanan kesehatan gigi. Observasi awal di Poli gigi Puskesmas Batoh, 10 anak yang melakukan tindakan ekstraksi gigi, berhasil 7 anak, tidak berhasil 3 anak, dari 10 anak yang mengalami tingkat kecemasan berat 6 anak, kecemasan sedang 2 anak, kecemasan ringan 2 anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan pasien anak dengan tindakan ekstraksi gigi di Poli gigi Puskesmas Batoh Banda Aceh. Metode penelitian bersifat deskriptif, dilaksanakan padafebruari  2024 dengan observasi analitik menggunakan lembar check list Facial Image Scale.Sampel menggunakan accidental sampling yaitu 30 anak. Hasil penelitian memperlihatka kategori sangat tidak cemas berhasil 1 anak (3,3%). Kategori tidak cemas berhasil 1 anak (3,3%). Kategori kecemasan ringan berhasil 4 anak (13,3%). Kategori kecemasan sedang berhasil 7 anak (23,3%). Kategori kecemasan berat berhasil 4 anak (23,5%) tidak berhasil 13 anak (43,3%). Kesimpulan Ada hubungan tingkat kecemasan pasien anak dengan tindakan ekstraksi gigi di Puskesmas Batoh, nilai p-value 0,002 (p<0,05). Dianjurkan Kepada orang tua dan tenaga kesehatan dapat memberi edukasi, memotivasi anak saat melakukan pencabutan gigi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024