Berpikir kritis adalah suatu komponen dari berpikir tingkat tinggi yang sangat penting untuk dipelajari siswa. Kemampuan berpikir kritis dapat membantu siswa untuk mengingat materi pembelajaran yang sudah dan akan dipelajari. Dengan dikembangkannya kemampuan berpikir kritis maka siswa akan terbiasa menganalisis, mengidentifikasi suatu permasalahan kemudian mengaitkannya dengan yang lain dan mengevaluasi sebelum diambil suatu kesimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SMA N 1 Gebog. Subjek pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 dipilih menjadi subjek penelitian sebanyak 6 siswa berdasarkan adversity quotient dengan kategori quitter ,camper ,dan climber dengan menggunakan angket ARP. Pengumpulan data dari angket, tes kemampuan berpikir kritis matematis pada materi barisan dan deret aritmatika, dan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data . Kemudian penyajian data, Setelah itu mencocokkan data wawancara dan hasil tes menggunakan triangulasi dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh deskripsi kemampuan berpikir kritis matematis siswa quitter, camper dan climber adalah sebagai berikut. (1) Siswa dengan AQ quitter memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis matematis yaitu interpretasi, dan (2) Siswa dengan AQ camper memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis matematis yaitu interpretasi, dan inferensi, dan (3) Siswa dengan AQ climber memenuhi indikator interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi.
Copyrights © 2023