Pada era Hindia Belanda, Karesidenan Yogyakarta yang sekarang menjadi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pernah memiliki 19 pabrik gula. Hal tersebut menjadikannya daerah dengan konsentrasi pabrik gula tertinggi di banding daerah lain di Pulau Jawa. Pada saat itu Pulau Jawa memiliki ratusan pabrik gula yang menjadikannya penghasil gula terbesar nomor 2 di dunia. Arsitektur pabrik gula dapat menjadi representasi gaya arsitektur yang berlangsung pada era itu. Mesin-mesin produksi yang berukuran besar membuat ukuran pabrik gula sendiri sangat masif, dominan, dan menjadi landmark di dalam kawasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi fasad pabrik gula serta apa saja faktor yang mempengaruhi berbagai tipe fasad pabrik gula pada era Hindia Belanda di Yogyakarta. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan rekonstruksi dua dimensi dari foto lama yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Dari penelitian ini ditemukan 10 tipologi fasad dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu posisi bangunan terhadap jalan, teknologi struktur atap, perluasan dan renovasi bangunan, perubahan kepemilikan pabrik gula, dan biro teknis yang melakukan renovasi.
Copyrights © 2024