Banyaknya masyarakat yang menganggap gastritis adalah penyakit ringan tidak berbahaya, sehingga jika tidak segera ditangani dapat bertambah parah dan dapat menurunkan kualitas hidup serta menjadikan hidup kurang produktif. Mencegah penyakit gastritis sebaiknya dengan cara memahami faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gastritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya gastritis pada remaja di Puskesmas Deket Kabupaten Lamongan. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan simple random sampling di dapatkan 96 responden. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan lembar kuesioner. Setelah ditabulasi data akan dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rank (Rho) dengan tingkat kemaknaan p=<0,05. Hasil penelitian menununjukkan 62 responden (64,6%) mengalami gastritis akut, pola makan kurang 71 responden (74%), sering mengkonsumsi kopi 66 responden (68,8%), merokok ringan 60 responden (62,55%), stress normal 67 responden (59,8%). Sedangkan dari hasil uji analisis diperoleh hasil ada hubungan antara pola makan dengan frekuensi kejadian gastritis sebesar (P=0,000), konsumsi kopi (P=0,027), konsumsi rokok (P=0,022), tingkat stress (P=0,045), yang memiliki kekuatan korelasi hubungan cukup kuat yaitu pada faktor pola makan. pola makan merupakan faktor utama dalam terjadinya kekambuhan penyakit gastritis. Karen secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah yang kecil setelah 4-6 jam bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi dan berlebih dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium semakin banyak.
Copyrights © 2024