cover
Contact Name
ARI HAYATI
Contact Email
ari.hayati@unisma.ac.id
Phone
+62341- 551932
Journal Mail Official
biosaintropis@unisma.ac.id
Editorial Address
Tata Usaha FMIPA Unisma Gedung Usman bin Affan Kompleks Unisma Jl. MT Haryono 193 Malang 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic)
ISSN : 23382805     EISSN : 24609455     DOI : https://doi.org/10.33474/e-jbst.v7i2.305
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal ini mengkaji fenomena dan temuan penelitian di bidang biologi dan ilmu-ilmu dasar (sains) lainnya serta bidang studi di wilayah tropis. Jurnal ini ditujukan untuk menemukan solusi alternatif dalam perkembangan ilmu biologi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan Dunia.
Articles 269 Documents
Interpretasi Karbokation dalam Suspensi Asam Jawa (Tamarindus indica) dengan Efek pH dan Konduktivitas syauqi, ahmad; septiana, hani; Laili, saimul
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 1, No 1 (2015): Kearifan Lokal dan Biologi pada Usaha Perbaikan Kualitas Habitat
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.379 KB)

Abstract

Penelitian mempunyai  tujuan untuk mendapatkan interpretasi karbokation sebagai pereaksi dalam tepung biji asam jawa (Tamarindus indica) sebagai sumber material organik melalui karakteristik pH, konduktivitas dan kekeruhan dalam suspensi dengan air sumur. Metode penelitian Eksperimen dilakukan dengan rancangan acak kelompok, variabel bebas adalah lama pengadukan 0,5,10,15,20 dan 25 menit dan variabel terikat adalah konduktivitas, kekeruhan/turbiditas, dan pH. Rancangan mempunyai 4 ulangan dengan pengambilan sampel berbeda hari. Analisis statistik berdasar keragaman data (sidik ragam) terhadap pH, konduktivitas dan kekeruhan untuk menginterpretasikan karbokation dalam suspensi. Taraf kepercayaan menggunakan minimal 95% terhadap semua rerata faktor, koef. korelasi dan regresi. Hasil interpretasi karbokation didasarkan atas adanya reaksi karbokation dan anion ditunjukkan oleh kenaikan nilai pH dan penurunan konduktivitas dari semua variabel lama pengadukan. Kenaikan pH dan penurunan konduktivitas memberikan fenomena korelasi dengan koef. Korelasi -0,956. Hubungan regresi linier keduanya y=-26,23x+ 795 atau EC (µ.Cm-1) = -26,23pH + 795 yang sangat nyata dengan r2=0,915. Kekeruhan menunjukkan tidak berbeda nyata dari faktor yang diberikan dan mengindikasikan tidak ada sifat koloid. Interpretasi karbokation tertuju kepada senyawa organik yang mengandung gugus fungsional amina. 
Uji Kualitas Perairan dan Pengaruhnya terhadap Indeks Keanekaragaman Makrofauna di DAS Janjang Madura Haq, Nur Fazat Arinal; Laili, Saimul; Syauqi, Ahmad
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 1, No 1 (2015): Kearifan Lokal dan Biologi pada Usaha Perbaikan Kualitas Habitat
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.89 KB)

Abstract

Sungai Jangjang di Kec. Kwanyar Kab. Bangkalan Madura merupakan suatu sungai yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kepentingan sehari-hari, Adanya beberapa aktivitas tersebut menyebabkan sungai pengalami penurunan kualitas perairan dan akan terjadi pencemaran perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas perairan berdasarkan parameter fisika dan kimia dan mengetahui pengaruh kualitas perairan terhadap indeks keanekaragaman makrofauna di DAS Jangjang Kec. Kwanyar Kab. Bangkalan Madura. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif, Uji kualitas perairan sungai menggunakan parameter fisika dan kimia yang mengacu pada Baku Mutu Kelas Air PP No. 82 Tahun 2001 dan PerGub Jawa Timur No. 32 Tahun 2013.Untuk mengetahui indeks keanekaragaman makrofauna dengan menggunakan rumus Shannon Whinner. Analisa pengaruh kualitas air dengan makrofauna menggunakan analisa korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas perairan pada parameter fisika dan kimia berdasarkan Baku Mutu Kelas Air masih berada dibawah nilai baku mutu air dan relatif baik untuk keberadaan keanekaraaman makrofauna..Keanekaragaman makrofauna yang ditemukan di Sungai Jangjang ada tiga jenis yaitu ikan famili Bagridae dan famili Mugilidae dan jenis kepiting famili Portunidae. Indeks keanekaragaman menunjukkan adanya perbedaan signifikan disebabkan oleh kualitas berbeda-beda berdasarkan parameter fisika dan kimia tersebut. Kata Kunci: Sungai Jangjang, Kualitas Air, Keanekaragaman Makrofauna.
METODE PEMBERIAN KOLKISIN TERHADAP RESPON MORFOLOGIS TANAMAN ZAITUN (Olea europeae L.) Rahayu, Tintrim; Hayati, Ari
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 2, No 1 (2016): Sumberdaya Lingkungan
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.075 KB)

Abstract

Olive ( Olea europaea L. ) is a species native to the Mediterranean growing since 4000 BC. Colchicine (C22H25O6N) Represents white alkaloid derived from tubers of plants (Colchichum autumnale L.). These compounds can block the formation of threads spindle in cell division, causing cells can not divide and forming individual polyploidy. Polyploidy are organisms that have more than two sets of chromosomes or genome in the cell somatisnya. This study aims to investigate the response of plant morphological olive (Olea europeae L.) to the method and the concentration of colchicine. Experimental research methods used were designed using a randomized block design (RAK) factorial and consists of two treatment factors, namely droplets, immersion, and the combination of (drip and immersion), the second factor is the concentration of colchicine 0.25%, 0.5%, 0.75%, and 1%. The results showed that the concentration of colchicine effect on plant morphological olive (Olea europeae L.), the best response to the morphological olive crop is the drip method either a drop or two drops on plant height, diameter and number of leaves. The results of the analysis (ANOVA Test) also states that provide significantly different results then performed LSD (Least Significant Differences) to know the difference between methods.Zaitun (Olea europaea L.) merupakan jenis tanaman asli daerah Mediterania yang tumbuh sejak 4000 SM. Kolkisin (C22H25O6N) Merupakan senyawa alkaloid berwarna putih yang diperoleh dari umbi tanaman (Colchichum autumnale L.). Senyawa ini dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada pembelahan sel, sehingga menyebabkan sel tidak dapat membelah dan terbentuklah individu poliploidi. Poliploidi adalah peristiwa penggandaan krmosom sehingga mempunyai lebih dari dua sel atau genom dalam sel somastisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon morfologis tanaman zaitun (Olea europeae L.) terhadap metode dan konsentrasi pemberian kolkisin. Metode penelitian yang digunakan eksperimental yang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial dan terdiri dari dua faktor  perlakuan yaitu tetesan, perendaman, dan kombinasi (tetes dan perendaman), faktor kedua yaitu konsentrasi kolkisin 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, konsentrasi pemberian kolkisin berpengaruh pada morfologis tanaman zaitun (Olea europeae L.), respon terbaik pada morfologis tanaman zaitun adalah dengan metode tetesan baik satu tetes maupun dua tetes pada tinggi tanaman, diameter, dan jumlah daun. Hasil analisis (Uji Anova) menunjukkan bahwa memberikan hasil berbeda nyata selanjutnya dilakukan uji LSD (Least Significant Differences) untuk mengetahui perbedaan antar metode. Metode tetesan merupakan metode terbaik dalam pemberian kolkisin dilihat dari tinggi tanaman, diameter, dan pertambahan jumlah daun dibanding dengan perendaman, maupun kombinasi (tetes dan perendaman).Kata Kunci: Zaitun (Olea europeae L.), Kolkisin, Metode.
KAJIAN EKSTRAK METANOLIK Scurrula atropurpurea B1. DANS TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR BETINA Munawaroh, Nur Shofiyah; Athiroh, Nour; Santoso, Hari
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 2, No 1 (2016): Sumberdaya Lingkungan
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.13 KB)

Abstract

High trigliserida can health endangered causes some high lipoprotein into trigliserida contain colesterol. The leaf and stem tea parasite Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans contains is alkaloid, flavonoid, glikosida, triterpen, saponin, dan tanin shared as antioksidan. To observe safety and obtain information of effect toxic after explanation experiment in a recur for curtain time, so a sediaan perlu dilakukan toxic tests with used 2-3 test animal from difference galur, wherther in a akut (24 hour), sub-chronic (28 day) and sub-chronic (90 day). Subkronik test doing of male rats for 28 day, and result showed that, the Methanolic Extract of Scurrula atropurpurea(Bl.) Dans (MESA) not causes for serum trouble biochemical clinic of rats liver.  Research aims is assess further the gift Methanolic Extract of Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans of trigliserida for female rats (Rattus norvegicus ) strain Wistarfor 28 days (study sub-chronic). This research used the female rats Rattus norvegicus Strain Wistar and have done for 28 day, with the laboratoric experiment metode witha model test only post control grup desain. There are 4 treatment grup is control, P1(dosage 250 mg/KgBW), P2 (dosage  500  mg/KgBW),  P3  (dosage  1000  mg/KgBW). Rats were fasted for 14-18 hours before it given treatment. EMSA awarded at least 5 times a week during 28 day. The analysis used is One Way ANOVA to figure out the difference of the increase of Trigliserida.Result showed that the Methanolic Extractof Scurrula atropurperea (Bl.) Dansor treatment group did not differ to control, this mean that, have not effect of trigliserida for female rats with dosage 250 mg/KgBW, 500 mg/KgBW dan 1000 mg/KgBW. Kadar trigliserida yang tinggi dapat membahayakan kesehatan karena beberapa lipoprotein yang tinggi kandungan trigliseridanya juga mengandung kolesterol. Daun dan batang benalu teh Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans tanaman ini mengandung alkaloid, flavonoid, glikosida, triterpen, saponin, dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Untuk melihat keamanan dan memperoleh informasi adanya efek toksik setelah pemaparan sediaan uji secara berulang dalam jangka waktu tertentu, maka suatu sediaan perlu dilakukan uji toksisitas dengan menggunakan 2-3 hewan uji coba dari galur yang berbeda, baik secara akut(24 jam), subkronik(28 hari) dan subkronik (90 hari). Penelitian bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut pengaruh pemberian ekstrak metanolik Scurrula atropurpurea (EMSA) terhadap kadar trigliserida pada tikus betina selama 28 hari (studi subkronik).Penelitian ini menggunkan tikus betina dan telah dilakukan selama 28 hari, dengan metode eksperimental laboratorik dengan model post test only control grup design. Terdapat 4 kelompok perlakuan yaitu Kontrol, P1(dosis 250 mg/KgBB), P2(dosis 500 mg/KgBB), P3 (dosis 1000 mg/KgBB),sebelum diberi perlakuan tikus dipuasakan selama 14-18 jam. EMSA diberikan minimal 5 kali dalam seminggu selama 28 hari. Analisa yang digunakan yaitu uji one way ANOVA untuk mengetahui perbedaan pada setiap kadarTrigliserida.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak Metanolik Scurrula atropurperea(Bl.) Dans terhadap tikus perlakuan tidak beda nyata dibandingkan kontrol, hal ini dapat diartikan bahwa EMSA tidakmempengaruhi kadartrigliserida padatikus betina dengan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB.
Lama Waktu Pengadukan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) terhadap Parameter Lingkungan Air Sumur Septiana, Hani; Syauqi, Ahmad; Laili, Saimul
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 1, No 1 (2015): Kearifan Lokal dan Biologi pada Usaha Perbaikan Kualitas Habitat
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.065 KB)

Abstract

Pengadukan (mixing) adalah mencampurkan zat sehingga homogen. Metode yang digunakan pada pengolahan air yaitu metode koagulasi memperhatikan proses pengadukan sebagai faktor dalam koagulasi, proses pengadukan berpengaruh terhadap ditibilitas koloid dan partikel air. Masyarakat RT 10 RW 01 menggunakan sumur gali sebagai sumber air. Namun air sumur yang digunakan meninggalkan noda berwarna kuning pada wadah yang digunakan, sehingga perlu pengolahan air dengan metode koagulan menggunakan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) sebagai pengganti koagulan sintetis. Penelitian bertujuan, mempelajari pengaruh lama waktu pengadukan dan waktu efektif pengadukan. Parameter penelitian, konduktivitas TDS, TSS, serapan warna dan Coliform. Lama waktu pengadukan 0, 5, 10, 15,20 dan 25 menit, konsentrasi 0,009%, diendapkan selama 60 menit. Metode penelitian yaitu ekseperimen dengan analisis data uji ANOVA 95% dan uji lanjut BNT 0,05%. Hasil penelitian menunjukan pengaruh pada nilai koduktivitas, TDS, meningkatkan nilai serapan warna, tidak pengaruh pada nilai TSS dan Coliform. Lama waktu pengadukan biokoagulan efektif adalah 5 menit, mampu memperbaiki nilai Konduktivitas dan TDS. Kata kunci: Lama waktu Pengadukan, Biji asam jawa (Tamarindus indica L.), Air sumur
Perlakuan Asam Amino dalam Partikulasi Asap dan Hormon terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Zaitun (Olea europaea) Niam, Lutfi; rahayu, tintrim; hayati, ari
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 1, No 1 (2015): Kearifan Lokal dan Biologi pada Usaha Perbaikan Kualitas Habitat
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.113 KB)

Abstract

Tanaman zaitun (Olea europaea L.) memiliki banyak manfaat. Ekstrak daun zaitun bisa digunakan sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti mikroba, murunkan tekanan darah, gula darah, kanker, mengencerkan darah yang telalu kental, kardiovaskuler dan penyakit degeneratif. Produksi zaitun di Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan negara Mediterania sehingga budidaya zaitun harus terus dikembangkan. Budidaya zaitun dilakukan dengan stek teknik Microcutting. Keberhasilan stek dipengaruhi oleh aktivitas fisiologis tanaman. Asam amino dan hormon tumbuhan berpengaruh terhadap fisiologis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam amino dan hormon tumbuhan dalam pupuk cair biogen serta kombinasinya terhadap pembentukan stek pucuk zaitun (Olea europaea L.). menggunakan metode eksperimen  Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 20 perlakuan terdiri dari kontrol, asam amino triptofan fenil alanin, konsentrasi pupuk biogen 2,3,4 cc dalam 1 liter air. dengan frekuensi semprot satu minggu satu kali, dua kali dan dua minggu satu kali serta kombinasi asam amino dengan pupuk biogen. Data yang diperoleh diuji statistik menggunakan sidik ragam jika pengaruh dilanjutkan uji BNT 5%. Asam amino triptofan & fenilalanin, hormon dalam pupuk biogen berpengaruh terhadap pertumbuhan stek pucuk zaitun.     Kata kunci: Zaitun (Olea europaea L.), Asam Amino, Hormon.   
UJI KUALITAS AIR SUMUR KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Saroh, Istipsaroh; Laili, Saimul; Zayadi, Hasan
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 2, No 1 (2016): Sumberdaya Lingkungan
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.363 KB)

Abstract

The purpose of this research is to know the value of well water quality with quality testing in terms of physics, chemistry and biology, as well as compare the test results with the drinking water quality of No. 492/MENKES/PER/1V/2010. The method used in this study is a Qualitative Descriptive method for the parameters: temperature, TDS, TSS, salinity, pH, DO, CO2 and Coli form bacteria, whereas Quantitative Descriptive for parameters: color, odor, and taste. The result parameter of the physics, chemistry and biology showed the quality of well water is still feasible because of the low level of pollution. TDS results mostly dissolved ionic material, high TSS value because of waste organic or non-organic and high levels of mud due to annihilation. The temperature of the well water is still at maximum temperature range (24.3-27.3 ° c) belongs to the normal water temperature. Values of  dissolve oxygen (DO) shows all the samples are in the normal range of good raw water quality.  Result of CO2  53,3-42.3 mg/L, well water pH range 6.5 to 8.5 which means normal. The salinity of the water wells are at standard quality raw fresh water. Biological parameters a total of coli from are high of 7. Potential components can contaminate well water is liquid waste penetrate of organic and inorganic fertilizer, domestic waste, and the distance of making the well with septic tank but are still at normal thresholds according to the quality of drinking water No. 492/MENKES/PER/IV/2010.Tujuan penelitian adalah mengetahui nilai kualitas air sumur ditinjau dari uji kualitas fisika, kimia dan biologi serta membandingkan hasil uji dengan kualitas air minum No.492/MENKES/PER/1V/2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif yang digunakan untuk parameter: Suhu, TDS, TSS, Salinitas, pH, DO, CO2 dan bakteri Coliform, sedangkan Deskriptif Kuantitatif untuk parameter: Warna, Bau, dan Rasa. Hasil parameter fisika, kimia dan biologi menunjukan kualitas air sumur masih layak karena tingkat pencemaran yang rendah. Hasil TDS sebagian besar material terlarut yang tinggi ion, Nilai TSS yang tinggi disebabkan karena limbah organik maupun non-organik dan tingkat lumpur yang tinggi akibat pengikisan. Suhu air sumur masih berada pada kisaran suhu maksimum (24,3-27,3 oC) tergolong suhu air normal. Nilai DO menunjukkan semua sampel berada pada kisaran normal baku mutu air yang baik, hasil CO2 53,3-42,3 mg/L, pH air sumur berkisar 6,5-8,5 yang berarti normal. Salinitas air sumur berada pada standar baku mutu air tawar. Hasil parameter biologi dengan total Coliforom tertinggi 7. Komponen berpotensi mencemari air sumur adalah limbah cair resapan pupuk organik dan anorganik, limbah domestik, dan jarak pembuatan sumur dengan saptitenk, tetapi masih berada pada ambang batas normal menurut kualitas air Minum No. 492/MENKES/PER/IV/2010.  
Keragaman Koloni Bakteri Indigenous Pengolahan Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Wardani, Aisyah; syauqi, ahmad; Santoso, Hari
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 1, No 1 (2015): Kearifan Lokal dan Biologi pada Usaha Perbaikan Kualitas Habitat
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.099 KB)

Abstract

Tanning industry waste is potential to pollute the environment because it is using a  harmful chemical materials. One of many effort to prohibit the environmental pollution is a bioremediation using bacteria because bacteria can grow and adapt to any subtrats that has a organic materials. The diversity of bacteria is important to know because the bacteria covers most large species diversity on earth and its role as bioremediation. The purpose of  this research is to determine the value of the diversity index and the types of indigenous gram bacteria in waste water Leather Tanning Industry Malang. Data has been analyzed results of measurements of pH, temperature, conductivity, the number of  bacteria colonies, bacterial community structure (diversity, evenness, richness and dominance) and the results of bacterial gram staining.Diversity of indigenous bacteria colonies that has been found are low and the value is 0,36; 1,30 and 0,015. Type of indigenous gram bacteria found are streptococci negative (11%), streptococci positive (34%), Streptobacilli negative (11%), streptobacilli positive (34%), coccus negative (5%) and coccus positive (5%). Keywords:Diversity, Gram Strain, Bacteria, Waste Water, Tanning Industry
Studi Etnobotani Tanaman Kelor (Moringa oleifera) di Desa Somber Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang Madura Bahriyah, Izzatul; Hayati, Ari; Zayadi, Hasan
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 1, No 1 (2015): Kearifan Lokal dan Biologi pada Usaha Perbaikan Kualitas Habitat
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1186.635 KB)

Abstract

Kelor (Moringa oleifera) merupakan tumbuhan obat tradisional yang memiliki sumber nutrisi yang lengkap bagi kesehatan manusia baik dari akar, batang, daun, buah dan biji. Penelitian mengenai etnobotani tanaman kelor (Moringa oleifera) belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui persepsi masyarakat dan potensi tanaman kelor di Desa Somber Kecamatan Tembelangan Kabupaten Sampang Madura, serta mendeskripsikan populasi tanaman kelor (Moringa oleifera Lmk.) yang ada di Desa Somber tersebut, Penelitian ini menggunakan metode survey secara deskriptif yang meliputi: studi pustaka, observasi (pengamatan) di lapangan. Untuk mengetahui persepsi Masyarakat mengenai kelor dilakukan wawancara dengan responden kunci (key person) dan masyarakat desa Somber menggunakan panduan kuesioner, Untuk mengetahui penyebaran tanaman kelor, digunakan peta umum (Google Earth), dan GPS untuk penandaan kelor diatas peta. Hasil penelitian ini menujukkan adanya potensi tanaman kelor di desa Somber sebagai bahan pangan (38%), ritual adat (22%), pengobatan (32%, ) pagar (6%), nilai ekonomi (aksesoris) (2%), Bagian organ tanaman kelor yang digunakan daun yaitu sebesar 55%, buah (21%) akar (10%) batang kelor (14%). Jumlah tanaman kelor diketahui 88 individu, persebaran bervariasi, yaitu Dusun Jemgelis 53% (47) individu, Dusun Pelan 24% (21) individu, Dusun Somber 23% (20) individu.
PERSEPSI MASYARAKAT TRADISIONAL PULAU MANDANGIN KABUPATEN SAMPANG TERHADAP TANAMAN MIMBA (Azadirachta indica Juss) Shodirun, Faizah; Hayati, Ari; Zayadi, Hasan
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) Vol 2, No 1 (2016): Sumberdaya Lingkungan
Publisher : FMIPA - UNIVERSITY ISLAM OF MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.933 KB)

Abstract

Plant of neem (Azadirachta indica Juss) is one kind of plant that is quite known by the people of Indonesia. Neem is a multipurpose plant, among other things wood for building materials and home furnishings, ornamental plants, fodder or protective curbs and soil conservation. Ethnobotany is the science of botany that studies on the use of herbs in everyday use and indigenous tribes. This study aims to determine the public perception Mandangin in utilizing plants Neem in the area of traditional societies Mandangin. Research method use descriptive method (qualitative) by jumping directly to the field or community Mandangin for data retrieval. Qualitative research aims to obtain a full picture about something humanly studied. The results showed in the community based on community respondents who once planted a neem plant in the neighborhood of 5% the percentage obtained frequently and tend intensive, 13.3% often, 35% rarely and 46% never and based on interviews with respondents note that the use of plants that used as medicine by people Mandangin done in two categories, namely as a drug outside and inside. Regarding how the use of plants as medicines classified into threes, namely: Boiled drinking water with a percentage of 65%; pounded, affixed with a percentage of 23%; warmed, affixed with a percentage of 12%.Tanaman mimba (Azadirachta indica  juss) merupakan salah satu jenis tanaman yang cukup di kenal oleh masyarakat Indonesia. Mimba merupakan tanaman serbaguna, anatara lain kayunya untuk bahan bangunan dan perabot  rumah  tangga sebagai tanaman hias, pakan ternak atau pelindung di tepi jalan dan untuk konservasi tanah. Etnobotani merupakan ilmu botani yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui persepsi masyarakat Mandangin dalam memanfaatkan tanaman mimba (Azadirachta Juss) pada daerah masyarakat tradisional Mandangin Metode penelitian ini menggunakan Metode deskriptif (kualitatif) dengan cara terjun langsung ke lapangan atau masyarakat Mandangin untuk pengambilan data. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia  yang  diteliti. Hasil penelitian menunjukkan pada masyarakat berdasar responden masyarakat yang pernah menanam tanaman mimba di lingkungan didapatkan presentase 5% sering dan cenderung intensif, 13,3% Sering, 35% Jarang dan 46% tidak pernah dan berdasarkan hasil wawancara dengan responden diketahui bahwa dalam pemanfaatan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Mandangin dilakukan dengan dua kategori yaitu sebagai obat luar dan dalam. terkait cara pemanfaatan tumbuhan sebagai obat digolongkan menjadi tiga, yaitu: Direbus, dimimun airnya dengan presentase 65%;ditumbuk, ditempelkan dengan presentase 23%; dihangatkan, ditempelkan dengan presentase 12%.

Page 1 of 27 | Total Record : 269