Setiap anak memiliki potensi tumbuh kembang dan bakat yang berbeda-beda. Bagaimana sesungguhnya prestasi belajar anak harus dilihat secara utuh dalam konteks perkembangan sosial, emosional, fisik, psikologis, dan lain-lain. Oleh karena itu, kita sudah seharusnya memperlakukan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka. Kebutuhan tersebut dapat berupa pengetahuan yang ada seperti gaya belajar, minat, dan pemahaman terhadap mata pelajaran. Menyadari bahwa setiap anak itu memiliki gaya belajarnya masing-masing. Maka dari itu penulis mencoba untuk melaksanakan penelitian dengan judul Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII/a UPT SMPN 10 Tapung yang berjumlah 32 siswa. Dalam penelitian ini diawali dengan tahapan asesmen diagnostik, yang merupakan langkah paling awal dalam pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Asesmen diagnostik membantu guru mengenali profil peserta didik dan menentukan tujuan serta tahapan belajar. Hasil penelitian menunjukkan pada sirklus 1saat tidak di berlakukannya model pembelajaran berdiferensiasi, siswa yang telah tuntas sebanyak 5 siswa dengan presentase 0,15% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 27 siswa dengan prsentase 0,85%. Dengan rata rata 56,25 % Pada siklus ke 2 siswa yang telah tuntas sebanyak 32 siswa dengan presentase 100 % dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 0 siswa dengan presentase 0%. Dengan rata rata 93,75%. Dari penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensuiasi dapat meningkatkan hasil belajar 32 siswa di UPT SMPN 10 Tapung kelas VII/a melalui penerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Maka dapat dikatakan bahwa adanya pembelajaran berdiferensiasi memberikan dukungan yang tepat kepada setiap siswa. Siswa pun dapat lebih termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Copyrights © 2024