Pendidikan seni musik merupakan salah satu program studi mata kuliah di PGSD. Pengalaman belajar yang mereka dapatkan tidak hanya sekedar tahu bernyanyi, namun juga paham teknik bernyanyi dan memainkan alat musik. Musik adalah rangkaian bunyi ekspresif yang disusun dengan maksud untuk membangkitkan respon manusia. Bunyi ekspresif disini mengandung makna suatu spektrum kemungkinan yang luas dari nada. Melatih kepekaan bermusik tidak semua orang mampu melakukannya, namun karena tuntutan dari hasil proses perkuliahan sebagai calon guru SD, minimal sanggup dan mampu serta peka terhadap bunyi suatu nada. Untuk itu solfegio sebagai salah satu metode untuk melatih kepekaan bunyi perlu dimasukan dalam daftar kontrak perkuliahan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah menelaah kemampuan mahasiswa PGSD memahami materi lagu dan mengkaji hasil belajar bernyanyi melalui solfegio. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan interdisiplin. Pilihan pendekatan ini juga diterapkan sebagai penguat pembahasan dalam analisis hasil. Berdasarkan telaah penelitian yang telah dilakukan, bahwa tidak semua mahasiswa mampu bernyanyi dengan baik. Hal ini ditentukan berdasarkan kemampuan mahasiswa memahami materi lagu dan berlatih bernyanyi melalui metode solfegio, dilihat berdasarkan porsentase penilaian UTS dan UAS mahasiswa yang hampir mencapai 100%, adalah kelas D21, capaian hasil maksimal tersebut karena inisiatif mereka untuk melatih diri baik secara berkelompok maupun perorangan di luar jam mata kuliah pendidikan seni musik. Sedangkan kelas A21, kurang minat belajar jadi hasil yang mereka peroleh tidak sampai 100%, penyebab lainnya karena mahasiswa dari kelas tersebut kurang menjalin kekompakan antara tim.
Copyrights © 2023