Penderita hipertensi mencapai 25,8% dari populasi Indonesia, menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar 2016, dan 34,11 persen dari populasi, menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. Terdapat 658.201 orang di Indonesia yang menderita hipertensi. Secara global, hipertensi merupakan penyebab utama kecacatan. Hipertensi juga lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia. Hanya sepertiga pasien yang tinggal di negara-negara industri; dua pertiga lainnya berasal dari negara terbelakang. Perspektif pasien selama menjalani pengobatan adalah fokus penelitian studi kasus ini. Penelitian ini memiliki tujuan agar bisa melihat penurunan tekanan darah sesudah mendapatkan terapi rendam kaki air hangat. Melalui pendekatan proses keperawatan lima tahapan, peneliti sudah melakukan identifikasi lima fase asuhan keperawatan yang beragam; mulai dari proses mengkaji, diagnisa, intervensi, penerapan serta mengevaluasi. Diketahui tekanan darah pasien sebesar 191/90 mm Hg, hal ini menunjukkan bahwa Ny. D menderita hipertensi. Risiko tidak efisiennya perfusi serebral akibat hipertensi merupakan diagnosis utama dalam asuhan keperawatan. Manajemen intrakranial intensif (I.06194) adalah pengobatannya. Memberikan pelayanan keperawatan pada Ny. D. Mengatasi kendala inefisiensi perfusi serebral dan menerapkan intervensi keperawatan bebas obat, seperti terapi merendam kaki dalam air hangat sehingga mengurangi tekanan darah pasien adalah tujuan dari prosedur ini.
Copyrights © 2024