Seledri (Apium graveolens L) mengandung flavonoid, suatu senyawa yang dilaporkan mempunyai efek antiinflamasi melalui mekanisme inhibisi terhadap cyclo oxidase yakni suatu enzim yang berperan penting dalam proses demam terkait peradangan. Flavonoid mempunyai kelarutan yang baik dalam pelarut polar seperti alkohol. Dengan mempertimbangkan Microwave-Assisted Extraction merupakan salah satu cara penarikan flavonoid yang lebih baik dibandingkan dengan maserasi konvensional, penelitian ini dilakukan untuk menetapkan efektivitas ekstrak etanol 70% herba seledri hasil dari MAE sebagai antipiretik pada mencit yang diinduksi vaksin DPT-HB-HIB. Penelitian dilakukan pada 25 ekor mencit yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yakni kelompok yang diberi CMC Na 0,5 % sebagai kontrol negatif, paracetamol 1,82 mg/20 g BB sebagai kontrol positif dan ekstrak herba seledri dosis 2, 4, dan 6 mg/20 g BB sebagai kelompok perlakuan. Sediaan diberikan peroral pada mencit yang mengalami demam setelah divaksin dengan DPT. Pengukuran suhu tubuh dilakukan sebelum dan sesudah di vaksin DPT dan setiap 15 menit sekali selama perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak herba seledri dapat menurunkan suhu tubuh mencit. Efek terbaik terjadi pada dosis 6 mg/20 g BB dan efeknya setara dengan kontrol positif. Sedangkan onset paling cepat terjadi pada menit ke-30 pada dosis 4 mg/20 gBB. Dengan demikian ekstrak herba seledri hasil MAE potensial sebagai antipiretik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024