Permasalahan mutlak yang melingkupi seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia, yaitu maraknya kecurangan dan praktik nepotisme telah menimbulkan keraguan terhadap keberlanjutan sistem rekrutmen konvensional. Tingginya tingkat nepotisme dalam seleksi CPNS memunculkan urgensi penggunaan sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam proses rekrutmen sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi kecurangan. Maka dari itu, essay ini akan mencoba membandingkan praktik-praktik pelanggaran etika berupa nepotisme sebelum adanya sistem Computer Assisted Test (CAT) dengan sesudah diterapkan di proses rekrutmen. Metode penulisan yang digunakan dalam tulisan ini adalah library research, dengan menggali berbagai sumber literatur untuk mendukung analisis permasalahan tersebut. Melalui metode library research, essay ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pengaruh penggunaan sistem CAT dalam meminimalisir dan mencegah kecurangan atau praktik nepotisme selama seleksi CPNS, dan menganalisis efektivitas sistem CAT sebagai upaya mewujudkan sistem rekrutmen yang lebih transparan dan adil, serta mewujudkan ASN yang berintegritas.
Copyrights © 2023