BUMN Waskita Karya (Persero) kerap menjadi pusat dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun ironisnya, kasus korupsi yang melibatkan BUMN Waskita Karya (Persero) seringkali menimbulkan dampak negatif. Korupsi dalam pengelolaan proyek, pengadaan proyek, atau pemanfaatan sumber daya sering kali mengalami kerugian keuangan negara yang substansial. Dampak dari kasus korupsi di BUMN Waskita Karya (Persero) juga bisa terlihat dalam ketidakmerataan distribusi sumber daya dan kualitas layanan publik. Proyek yang seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat malah terhambat, tertunda, atau bahkan tidak diselesaikan karena penyalahgunaan kekuasaan atau uang. Dengan adanya kasus korupsi ini bagaimana dengan kerugian-kerugian yang ditimbulkan, bagaimana pengaruhnya terhadap anggaran, bagaimana korupsi ini mempengaruhi masyarakat dan bagaimana korupsi ini mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Dengan kasus korupsi Waskita Karya (Persero) ini kita melakukan pendekatan dengan metode kualitatif deskriptif dan mencari solusi yang tepat untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi atas kasus korupsi ini. Dengan ini hasil yang dicapai adalah Kejaksaan Agung Republik Indonesia menetapkan Destiawan Soewardjono, menetapkan Direktur Utama PT Waskita Karya, sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank oleh PT Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast.
Copyrights © 2023