Jurnal Teknik Sipil
Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April

KAJIAN STABILISASI TANAH DENGAN SEMEN DAN BAHAN TAMBAH SEBAGAI LAPIS PONDASI PADA PERKERASAN JALAN (Studi Kasus : Tanah dari Kawasan Ibu Kota Nusantara)

Tana, Anglin (Unknown)
Wibowo, Sony Sulaksono (Unknown)
Rahman, Harmein (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Jun 2024

Abstract

Abstrak Pembangunan IKN yang masif berdampak pada tingginya kebutuhan agregat sehingga harus disuplai dari luar pulau yang menyebabkan tingginya biaya konstruksi pembangunan jalan. Kajian ini menyelidiki pemanfaatan tanah lokal sebagai lapis pondasi untuk mengurangi kebutuhan agregat dan biaya konstruksi. Sampel tanah dari IKN diklasifikasikan sebagai Silty Sand, dengan kandungan butiran halus rendah, tingkat keasaman rendah, kadar sulfat rendah, dan bebas dari bahan organik, sehingga tanah ini layak untuk campuran tanah semen. Suatu campuran tanah semen yang digunakan sebagai lapis pondasi harus mencapai kuat tekan target (7 hari) 2400 kPa dan kehilangan berat di bawah 7%. Pengujian UCS dan Wetting-Drying digunakan untuk mengevaluasi parameter kekuatan dan durabilitas tersebut. Campuran tanah semen tidak selalu memberikan sifat-sifat campuran yang memadai sebagai lapis pondasi. Campuran tanah dengan 13% semen memenuhi persyaratan kekuatan, tetapi tidak memenuhi persyaratan durabilitas karena kehilangan beratnya yang tinggi (15,90%). Penambahan bahan tambah pada campuran tanah semen dapat memperbaiki kinerja campuran. Penambahan 1% bahan tambah pada campuran tanah semen, dapat menurunkan kehilangan berat hingga 57,45%. Campuran tanah dengan 13% semen dan 1% bahan tambah menghasilkan kuat tekan (7 hari) sebesar 2964,6 kPa dan kehilangan berat sebesar 6,77%, sehingga campuran ini memenuhi persyaratan kekuatan dan durabilitas sebagai lapis pondasi tanah semen (SCB). Kata-kata Kunci: Kuat tekan, kehilangan berat, tanah semen, bahan tambah, lapis pondasi, perkerasan jalan, ibu kota nusantara. Abstract The massive development of Nusantara Capital City requires a large amount of aggregates, which must be transported from outside the island, increasing construction costs. This study investigates the use of local soil as a base layer to reduce aggregate demand and construction costs. Soil samples from the Nusantara Capital City area are classified as SM, with a high coarse fraction, low fines content (<50%), low acidity, low sulfate content, and free of organic matter, making them suitable for soil-cement mixtures. A soil-cement mixture used as a base layer must achieve a target compressive strength (7 days) of 2400 kPa and a weight loss below 7%. UCS and Wetting-Drying tests were used to evaluate these strength and durability parameters. The soil-cement mixture without additives did not meet the durability requirement due to high weight loss (15.90%). Adding 1% admixture reduced the weight loss by 57.45%. The mixture with 13% cement and 1% admixture achieved a 7-day compressive strength of 2964.6 kPa and a weight loss of 6.77%, meeting the strength and durability requirements for soil-cement base (SCB). Keywords: UCS, weight loss, soil cement, additive, base layer, pavement, nusantara capital city.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

JTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di ...