Proyek Peningkatan Jalan Ngadirojo-Giriwoyo merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Wonogiri. Namun dalam pelaksanaannya proyek ini mengalami keterlambatan pelaksanaan sebesar 9,185% pada minggu ke-19, yang berpotensi menyebabkan tidak tercapainya target waktu pelaksanaan. Untuk mengatasi hal ini dilakukan percepatan proyek (crashing) menggunakan metode Least Cost Analysis guna memperoleh alternatif percepatan dengan waktu dan biaya tambahan seminimal mungkin. Analisis dilakukan pada aktivitas sisa yang berada di lintasan kritis menggunakan metode Precendence Diagram Method (PDM) melalui Microsoft Project 2019. Penelitian ini membandingkan tiga alternatif percepatan yaitu penambahan jam kerja (lembur), penambahan tenaga kerja dan kombinasi keduanya. Hasil menunjukkan bahwa alternatif kombinasi yaitu penambahan jam kerja 4 jam dan tenaga kerja tambahan memberikan hasil terbaik dalam percepatan proyek. Alternatif ini menghasilkan durasi pelaksanaan selama 42,62 hari kerja dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp 5.524.152.481,44. Dengan demikian penerapan metode Least Cost Analysis memberikan hasil yang efisien dalam menentukan strategi percepatan proyek, terutama pada proyek jalan dengan keterbatasan waktu pelaksanaan.
Copyrights © 2025