Tujuan dari penelitian ini adalah membongkar suatu praktik kekuasan yang terkandung dalam teks pidato. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan paradigma kritis sebagai pandangan analisis wacana, sehingga kita bisa melihat bahwa bahasa selalu terlibat kedalam suatu hubungan kekuasaan. Sumber Primer dalam penelitian ini bersumber dari teks pidato Kim Nam Jun yang berjumlah 712 kata, sedangkan data sekunder berupa literatur yang relevan dengan penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 2 teori, yaitu teori Soft Power oleh Joseph Nye, dan Analisis wacana krits model Teun A. Van Dijk yang digunakan untuk mengungkapkan bagaimana sebuah praktik kekuasaan terkandung dalam subjek penelitian ini. Hasil penelitian didapatkan bahwa teks pidato Kim Nam Jun mengandung unsur-unsur dimensi wacana yang dikriteriakan Van Dijk yaitu Analisis Teks, Kognisi sosial, dan konteks sosial. Lebih dalam lagi, Van Dijk mengungkapkan bahwa sebelumnya kita harus paham bahwa pidato adalah salah satu konstrsukti praktik kekuasaan. Dalam penelitian ini pidato Kim Nam Jun adalah sebuah konstruksi dari adanya agenda Gen-U di Majelis Umum PBB. Bentuk kekuasaan menurut Van Dijk dibagi menjadi 2, Kontrol teks, kontrol konteks dan kontrol fikiran. Kontrol teks diselipkan maksud eksplisit yang mengacu pada pemberian simpati kepada pendengar, kata ganti “saya” dan “kami” yang mengimplisitkan pihak yang berkuasa dalam wacana, pemakaian leksikon berupa majas, dan penggunaan metafora berupa kutipan lirik lagu BTS sebagi ornamen teks. Selanjutnya, konteks dibuktikan dengan adanya power yang dimiliki PBB sebagai pemegang dominasi terbesar dalam agenda Gen-U dan acces kedalam wacana yang dipegang oleh Kim Nam Jun BTS. Bentuk kontrol fikiran dalam pidato ini yaitu serangkaian rencana yang ditujukan kepada anak muda oleh PBB bersama organisasi lainnya sebagai otoritas kredibel yang dipercaya dan kredibel oleh anak muda. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 1.Adanya kepentingan tujuan GenU yang dibangun didalam wacana tersebut 2.Adanya pengendalian kontrol konteks dan teks, 3.Adanya kontrol pikiran dalam wacana teks Pidato yang dibentuk PBB, UNICEF, Generation Unlimited, BTS sebagai otoritas yang dianggap mempunyai kredibilitas terhadap kaum muda.
Copyrights © 2022