Merujuk pada hasil survei Programme of International Student Assessment (PISA) yang dilaksanakan pada tahun 2018, kemampuan literasi dan numerasi para siswa Indonesia berada pada posisi lebih rendah dibandingkan dengan siswa di negara-negara lain. Posisi Indonesia pada tahun 2018 untuk membaca berada di peringkat 72 dari 77 negara, dan sains berada di peringkat 70 dari 78 negara (OECD, 2018). Melihat tingkat literasi yang rendah dari para siswa di Indonesia, maka harus ada upaya yang terus menerus untuk meningkatkan literasi mereka, mengingat literasi menjadi tuntutan bagi para siswa/peserta didik untuk memenuhi kualifikasi kompetensi di abad 21 ini. Saat ini Kemendikbudristek telah mencanangkan penggunaan Kurikulum Merdeka pada satuan-satuan pendidikan di Indonesia. Pengembangan literasi menjadi salah satu fokus dan perhatian pada kurikulum ini sedikit banyak telah mendorong para peneliti, guru dan praktisi pendidikan untuk melakukan eksplorasi keilmuan dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang menyenangkan, sesuai dengan ragam karakteristik peserta didik dan mampu memacu mereka untuk mengembangkan literasi. Oleh karena itulah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan para guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 Blora untuk mengembangkan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis “Critical Thinking”.
Copyrights © 2024