Bencana gempa terjadi secara tidak terduga dan di luar prediksi manusia. Karena gempa bumi tidak dapat diprediksi secara ilmiah, upaya harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Tingginya angka korban gempa dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan persiapan menghadapi kejadian seismik. Untuk menurunkan kemungkinan menjadi korban, penting untuk melakukan sosialisasi dan praktik mitigasi bencana gempa bumi sejak dini melalui pendidikan bencana di sekolah. Cara terbaik untuk membantu siswa membangun perilaku tangguh dalam menghadapi bencana adalah melalui pendidikan. Tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi cara pandang mereka dalam menghadapi gempa bumi. Dengan menawarkan sumber daya dan instruksi dalam simulasi mitigasi bencana gempa bumi, pengabdian Masyarakat ini diterapkan dan memiliki batasan tertentu. Temuan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa: 1) Informasi yang disajikan menarik dan mengandung pengetahuan yang signifikan tentang berbagai jenis bencana, simbol-simbolnya, dan prosedur persiapan sebelum, selama, dan setelah bencana gempa bumi; 2) Siswa dan guru lebih mengetahui cara melakukan penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi; 3) Melatih refleks untuk melakukan tindakan penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi yang tidak terduga; dan 4) Meningkatkan kesiapsiagaan akan bencana gempa bumi bagi warga sekolah. Metode yang dilakukan yaitu melalui sosialisai dan praktik simulasi. Mekanisme dilakukan dalam 3 tahap yaitu tahap persiapan/pengamatan, pelaksanaan, dan penilaian.
Copyrights © 2024