Jurnal Komunikasi Nusantara
Vol 6 No 1 (2024)

Vigilantisme Digital dalam Aksi Boikot Produk Israel di Media Sosial

Ningrum, Ayu Jelita (Unknown)
Aminulloh, Akhirul (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Jul 2024

Abstract

Digital vigilantism is vigilante activity on social media. The act of watching each other and hate speech that occurs in the digital space that is left unchecked can become a manifestation of conflict in the public sphere. This article aims to discuss the social construction of pro and contra groups in digital social movements. This article is the result of a literature review or literature review that explains the phenomenon of digital vigilntism as a social conflict that occurs on social media. The method used is library research, with data obtained from books, mass media articles, research journals, and social media documentation. The results of this literature study show that digital vigilantism is a social conflict that occurs in digital space. Digital vigilantism is a vigilante action carried out between netizens, in the form of netizen journalism, online provocation (online trolling), naming and shaming. The lack of awareness to respect other people's choices or decisions can be evaluated and improved to build clear digital norms. Digital norms can be a boundary and foundation for social media users, especially Indonesians, to become more polite and critical users. Abstrak Vigilantisme digital merupakan kegiatan main hakim sendiri di media sosial. Aksi saling mengawasi dan ujaran kebencian yang terjadi di ruang digital yang dibiarkan saja dapat menjadi manifestasi terjadinya konflik di ruang publik. Artikel ini bertujuan untuk membahas konstruksi sosial terhadap kelompok pro dan kontra dalam gerakan sosial digital. Artikel ini merupakan hasil dari kajian literatur atau kajian pustaka yang menjelaskan fenomena vigilntisme digital sebagai konflik sosial yang terjadi di media sosial. Metode yang digunakan adalah studi pustaka (library research) yang datanya diperoleh dari buku, artikel media massa, jurnal-jurnal penelitian, dan dokumentasi media sosial. Hasil studi pustaka ini menunjukkan bahwa vigilantisme digital merupakan konflik sosial yang terjadi dalam ruang digital. Vigilantisme digital merupakan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan antar warganet, yang berupa aksi jurnalisme warganet/netizen (netizen journalism), aksi provokasi online (online trolling), memberi penamaan dan mempermalukan (naming and shaming). Rendahnya kesadaran untuk menghormati pilihan atau keputusan orang lain dapat menjadi evaluasi dan perbaikan untuk membangun norma digital yang jelas. Norma-norma digital dapat menjadi batasan dan landasan untuk pengguna media sosial, khususnya yang merupakan masyarakat Indonesia, agar dapat menjadi pengguna yang lebih sopan dan kritis.

Copyrights © 2024