Ibu tunggal sering menghadapi tantangan besar dalam mengemban peran ganda sebagai pencari nafkah dan pendidik bagi anak-anak mereka. Dukungan emosional yang kurang, terbatasnya jaringan sosial, dan keterbatasan waktu dengan keluarga dan teman sering menjadi masalah bagi mereka. Tantangan ini diperparah dengan stereotip masyarakat dan stigma budaya yang terkait dengan menjadi orang tua tunggal, serta kesulitan ekonomi yang sering kali mereka hadapi. Anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga ibu tunggal cenderung memiliki pencapaian pendidikan yang lebih rendah dan rentan terhadap berbagai masalah sosial dan psikologis, termasuk akibat ibu tunggal yang harus bekerja di luar rumah. Literasi digital memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan ini, dengan fokus pada penggunaan internet yang aman dan efektif. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan digital yang positif. Dalam sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, penyuluhan tentang literasi digital keluarga disampaikan kepada ibu tunggal dan anak yatim. Hasilnya menunjukkan antusiasme dan minat dari peserta, meskipun implementasi pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari masih perlu ditingkatkan. Kegiatan lanjutan dengan durasi yang lebih panjang dan fokus yang lebih spesifik kepada ibu tunggal disarankan untuk memberikan dukungan dan pelatihan yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan mereka
Copyrights © 2024