In a patriarchal society, women are often positioned as weak beings and must be controlled by men in almost all fields. Women themselves believe that this is their position and accept unfair treatment without being able to protest or fight back. This research aims to explore Drupadi and Vashti's resistance to exploiting their bodies by using qualitative research methods with literature studies. As for interpretation, I used the cross-textual hermeneutic method. Women's bodies belong to women themselves; therefore, women must dare to reclaim authority over their bodies. The resistance carried out by Drupadi and Vashti will inspire women to liberate themselves from the shackles of oppression and experience liberation.  AbstrakDalam kehidupan masyarakat patriarkhi, perempuan sering diposisikan sebagai makhluk yang lemah dan harus dikontrol oleh laki-laki hampir dalam segala bidang. Perempuan sendiri percaya bahwa posisi mereka memang demikian dan menerima perlakuan yang tidak adil tanpa mampu untuk protes atau melawan. Penelitian ini bertujuan menelusuri bagaimana perlawanan Drupadi dan Wasti akan eksploitasi terhadap tubuh mereka dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi literatur. Sedangkan untuk tafsir saya menggunakan metode cross textual hermeneutic. Tubuh perempuan adalah milik perempuan sendiri karena itu perempuan harus berani merebut kembali otoritas terhadap tubuh mereka. Perlawanan yang dilakukan oleh Drupadi dan Wasti akan memberikan inspirasi bagi kaum perempuan untuk membebaskan diri dari belenggu penindasan dan mengalami pembebasan. Â
Copyrights © 2023