This article offers a theological idea about religious harmony in both the Christian environment and the context of inter-religious relations. This idea responds to the outbreak of conflicts among religious adherents, both within the church and in relations with adherents of other religions. These conflicts often end in anarchic and sadistic behavior in the name of religion. Using a literature analysis method that refers to several previous research results on similar topics, this study shows the need to build harmony starting from within the church. The reading of Psalm 133 is an offer that concludes this research, that reflection on this verse can make a spirit that creates harmony in the body of Christ and, of course, in relations between Christians and other religions. Abstrak Artikel ini menawarkan sebuah gagasan teologis tentang harmonisasi kehidupan beragama, baik di dalam lingkungan kekristenan maupun dalam konteks relasi antarumat beragama. Gagasan ini merespons merebaknya konflik yang terjadi di antara para pemeluk agama, baik di lingkungan gereja maupun hubungannya dengan pemeluk agama lain. Konflik tersebut tidak jarang berujung pada perilaku anarkis hingga sadis yang mengatasnamakan agama. Dengan menggunakan metode analisis literatur yang merujuk dari beberapa hasil riset terdahulu dengan topik serupa, penelitian ini memperlihatkan perlunya membangun harmonisasi yang dimulai dari dalam gereja. Pembacaan Mazmur 133 menjadi tawaran yang menyimpulkan riset ini, bahwa refleksi atas nas ini dapat mengonstruksi spirit yang membangun harmoni dalam tubuh Kristus, dan niscaya pada relasi antara umat kristiani dan agama lainnya.
Copyrights © 2024