Detikjatim adalah bagian dari Detik.com sebagai pelopor jurnalisme daring yang mengubah cara pelaporan berita dengan konsep real time dan up to date. Detikjatim sebagai media pers memiliki peranan dalam dinamika demokrasi dan pertumbuhan ekonomi di daerahnya, dalam hal ini memajukan Jawa Timur sebagai pusat ekonomi, budaya dan sosial. Namun media arus utama di era digital saat ini menuntut tanggung jawab yang lebih besar terhadap etika jurnalistik. Keakuratan semakin menjadi fokus dalam upaya menjaga kepercayaan masyarakat sebagai sumber berita terpercaya. Dalam praktiknya, pengecekan fakta atau fact-checking menjadi cara untuk memastikan bahwa berita yang dipublikasikan telah sesuai dengan standar jurnalisme yang etis dan akurat. Penelitian ini bertujuan mendalami praktik fact-checking Detikjatim dalam menghadapi tantangan etika bermedia di era digital yang marak terjadinya hoaks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus intrumental. Hal ini dalam kasus kesalahan pemberitaan lembaga Bahtsul Masail Nadhlatul Ulama Jatim yang mengharamkan Karmi dengan melibatkan PT Diamond. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detikjatim telah mengadopsi fact-checking sebagai bagian integral dari proses penerbitan berita, mulai dari melakukan secara konvensional dengan cara memanfaatkan jaringannya, hingga menggunakan tool digital untuk memastikan validitas informasi. Meski demikian, kecepatan acapkali berkontribusi pada kelalaian dalam menerapkan gate keeper.
Copyrights © 2024