Cara yang dilakukan dengan menambahkan koformer dan Mikrosfer Silika Mesopore (MSM) yang dihasilkan dari sintesis sebelumnya. Menggunakan perbandingan 4 mmol gliklazid : 4 mmol koformer dilarutkan kedalam metanol untuk menghasilkan bentuk kokristal, perbandingan yang sama dengan penambahan silika mikrosfer sebanyak 800 mg untuk menghasilkan nano- confined coamorphous (NCA), dengan cara yang sama MSM dimasukkan kedalam gliklazid untuk mendapatkan gliklazid amorf. Karakterisasi berupa uji kelarutan menggunakan cara Higuchi and Connor, uji disolusi, FTIR dan DSC. Hasil kelarutan kokristal mengalami kenaikan 2,5 kali, gliklazid amorf mengalami kenaikan 1,3 kali dan NCA sistem naik 1,6 kali lipat dari gliklazid murni. Data hasil uji disolusi pada menit (60) gliklazid murni hanya terlarut 46,83%, bentuk kokristal 69,69%, berbeda pada gliklazid amorf yang sudah mencapai 98,15% dan sistem NCA mencapai 98,64%. Karakterisasi menggunakan FTIR terlihat pergeseran puncak serapan setelah gliklazid mengalami perubahan bentuk kokristal, amorf dan koamorf sedangkan hasil karakterisasi DSC penurunan intensitas pola difraksi mengalai perubahan setelah dilakukan proses dispersi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024