Peningkatan jumlah gerai minimarket waralaba di Kota Banda Aceh mengalami penolakan dari beberapa pihak karena kehadirannya dinilai merugikan pasar yang berada di sekitarannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif deskriptif. Untuk menganalisis data digunakan aplikasi Gis dengan menggunakan tool nearest neighbor analysis, buffer, layer dan heatmap. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola sebaran minimarket waralaba di Kota Banda Aceh sebagai pertimbangan dalam pemberian izin usaha agar menghindari terjadinya tumpang tindih area pelayanan minimarket waralaba dan menjaga persaingan dalam pelaku ekonomi lokal sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya pola sebaran minimarket waralaba di Kota Banda Aceh memiliki pola sebaran mengelompok dengan nilai z-score -2,06. Adapun lokasi yang direkomendasikan untuk masa yang akan datang terdapat tujuh rencana pengembangan dengan mempertimbangkan Peraturan Walikota No 26 Tahun 2017 (kesesuaian lokasi) dan empat variabel lainnya yaitu kepadatan bangunan, jalan arteri, radius pelayanan minimarket waralaba eksisting, serta jarak dan radius jangkauan pelayanan pasar tradisional.
Copyrights © 2024