Kota akan mengalami masalah jika pertumbuhan penduduk tidak sejalan dengan perencanaan ruang dan transportasi yang baik sehingga menimbulkan permasalahan seperti kemacetan, urban sprawl, dan degradasi lingkungan. Namun, permasalahan tersebut dapat dicegah dengan perencanaan yang saling terintegrasi antara ruang dan transportasi, seperti pendekatan Transit Oriented Development (TOD). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian kawasan halte Trans Koetaradja Koridor 3A yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan TOD berdasarkan aspek density yang diukur berdasarkan perhitungan variabel kepadatan lahan bangunan dan kepadatan penduduk. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan metode pengolahan data analisis spasial dan skoring. Kedua sub-variabel ini digunakan untuk mengevaluasi tingkat kepadatan kawasan transit halte trans koetaradja Koridor 3A. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kawasan transit halte koridor 3A memiliki tingkat kesesuaian density 23%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada segmen 1 yaitu di Jl. Sultan Alaidin Mahmudsyah dan segmen 2 di Jalan Teuku Umar telah memenuhi salah satu prinsip TOD pada aspek kepadatan penduduk dan kepadatan lahan bangunan. Kawasan transit yang memiliki kepadatan lahan bangunan tinggi berada pada Gampong Setui dan Gampong Suka Ramai. Sementara itu, kepadatan yang rendah berada di kawasan pinggiran kota yaitu pada kawasan Mata Ie.
Copyrights © 2024