<![CDATA[Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) meliputi faktor-faktor psikologis seperti tekanan atau stres. Bahaya psikologi ini sering kali tidak di sadari oleh pekerja. Semakin besar tuntutan pekerjaan yang diterapkan perusahaan, semakin besar kemungkinan para karyawan merasa tertekan, yang pada gilirannya dapat dengan mudah memicu stres. Pada tahun 2020/2021, tercatat sebanyak 822.000 pekerja mengalami dampak stres, depresi, atau kecemasan yang berkaitan dengan pekerjaan. Kebaruan dalam penelitian ini karena menganalisis hubungan antara faktor individual dan faktor pekerjaan terhadap stres kerja. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara faktor individual (usia, pendidikan, masa kerja) dan faktor pekerjaan (beban kerja dan tanggung jawab, tuntutan pekerjaan, shift kerja) terhadap stres kerja pada pekerja pembangkit listrik PT X. Desain penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan perhitungan sampel sebanyak 109 pekerja bagian operasi dan pemeliharaan dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner NIOSH Generic Job Stress Questionnaire. Analisis data menggunakan uji korelasi chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dan tanggung jawab (p-value=0,009) dan tuntutan pekerjaan (p-value=0,000) terhadap stres kerja, sementara tidak terdapat hubungan antara usia (p-value=0,202), tingkat pendidikan (p-value=0.085), masa kerja (p-value=0,236) dan shift kerja (p-value=0,163) terhadap stres kerja. Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dan tanggung jawab kerja dan tuntutan pekerjaan terhadap stres kerja, sementara tidak terdapat hubungan antara usia, tingkat pendidikan, masa kerja dan shift kerja terhadap stres kerja pada pekerja pembangkit listrik PT X.]]>
Copyrights © 2024
