Kurangnya keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan terkait K3 menjadi penyebab kecatatan kecelakaan dan cedera yang masih tinggi. Kondisi tersebut diperparah dengan kompetensi dalam melaksanakan program K3 masih terbatas dan ketidakpastian dampak program K3 terhadap produktivitas karyawan. Permasalahan penelitian menyoroti laporan kejadian kecelakaan kerja pada bagian produksi sehingga mendorong pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk meningkatkan implementasi program K3 pada bagian produksi bidang Health and Safety Environment (HSE) Inspection, HSE Meeting, HSE Training, dan HSE Promotion. Kebaruan penelitian ini menyusun strategi kegiatan K3 melalui promosi safety dan budaya K3 di tempat kerja. Tujuan penelitian yaitu menentukan prioritas strategi meningkatkan produktivitas karyawan dibidang produksi berdasarkan alternatif program K3. Metode penelitian menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan skala Consistency Index dibawah 10%. Hasil menunjukkan bahwa kriteria terbanyak bagi responden terhadap Strategi Penerapan Program adalah kriteria untuk mendorong promosi K3 sebesar 33,55%, kemudian kriteria peningkatan produktivitas sebesar 33,45% dan untuk kriteria peningkatan program K3 sebesar 33%. Urutan prioritasnya sebagai berikut partisipasi pertama dalam pengenalan sistem manajemen K3 sebesar 21,1%, safety games sebesar 20,3%, sosialisasi pelatihan dan pendampingan pemberian informasi sebesar 20,2%, pemberian informasi sebesar 19,9% dan terakhir Pemeriksaan Kesehatan rutin sebesar 18,5%. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah prioritas utama untuk meningkatkan K3 adalah mendorong promosi K3, peningkatan produktivitas, dan peningkatan program K3.
Copyrights © 2024