Latar belakang: Prevalensi gangguan mental yang terjadi pada remaja di atas umur 15 tahun meningkat dari 6% pada tahun 2013 menjadi 9,8% pada 2018. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kuat hubungan antara faktor lingkungan sebaya dan gejala emosional dengan gangguan emosional pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif desain penelitian cross sectional, total populasi sebanyak 150. Teknik pengambilan sampel dengan Teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 27 mahasiswa. Alat ukur yang digunakan adalah strength and diificulties questionnaire (SDQ). Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji koefisien korelasi. Hasil: Berdasarkan penelitian diketahui bahwa ada pengaruh yang siginifikan antara faktor lingkungan teman sebaya dengan gejala emosional (Correlation Coefficient = 0,419) dan pengaruh gejala emosional dengan gangguan emosional (Correlation Coefficient = 0,432). Kesimpulan: variabel lingkungan teman sebaya dengan gejala emosional termasuk hubungan yang kuat dan variabel pengaruh gejala social dengan gangguan emosional memiliki hubungan yang kuat. Semakin variabel dependent tinggi maka variabel independent juga tinggi.
Copyrights © 2024