Sabun merupakan produk yang wajib ada di rumah yang berpotensi untuk dikembangkan guna kenyamanan konsumen. Pembuatan sabun cuci cair menggunakan surfaktan sebagai bahan utama dengan berbagai bahan tambahan berguna meningkatkan kinerjanya. Dalam penelitian ini enam formulasi dibuat untuk menguji kinerja sabun cair cuci piring dengan menambahkan gliserin pada berbagai konsentrasi dengan bahan utama SLES (Sodium Lauryl Ether Sulphate) menggunakan metode dingin. Dengan memasukkan gliserin, SLES, dan bahan ramah lingkungan lainnya dalam formulasi sabun, dimungkinkan untuk menciptakan sabun berkualitas tinggi yang tidak hanya membersihkan secara efektif tetapi juga memberikan nutrisi dan hidrasi pada kulit, memenuhi permintaan yang terus meningkat akan produk yang berkelanjutan dan ramah kulit di industri kosmetik. Keenam variasi yang dihasilkan diukur sifat organoleptik fisik dan kimianya. Kinerja deterjen terbaik dalam hal kelembaban dan tinggi busa ditunjukkan pada formulasi F3 dengan bau yang tidak menyengat berwarna transparan, nilai FFA sebesar 0,09+0,00 dan pH 5,77+0,01 dengan kecenderungan viskositas dan kelembaban yang proporsional satu sama lain dengan campuran gliserin seiring dengan bertambahnya gliserin pada batas tertentu. Secara umum kinerja sabun yang dibuat pada enam formulasi untuk semua parameter tidak terpengaruh dengan penambahan gliserin. Dimana warna  sabun yang dihasilkan transparan, bau yang agak menyengat, kesat, pH diantara 5,85 – 5,91 dan Free Fatty Acid (FFA) sebesar 0.09 %.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024