Latar belakang pentingnya penanganan cedera olaraga pada atlet. Dimana penanganan cedera olahraga dengan menggunakan metode (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation) PRICE. Penanganan cedera olahraga dilakukan pada minggu pertama cedera (H1 sampai H7) dengan tahapan, yaitu: 1) Protection, lindungi daerah cedera, 2) Rest, istirahatkan bukan immobilisasi daerah cedera, 3) Ice, aplikasi es berselang 10-20 menit menggunakan bantalan, 4) Compression, kompresi dengan pembebatan dari proksimal ke distal menggunakan stretch band, 5) Elevation, tinggikan daerah cedera melebihi posisi dada setinggi 30 cm. Cedera dapat timbul akibat kesalahan teknis, kurangnya pemanasan dalam proses latihan, aktivitas fisik yang berlebihan, dan benturan langsung dapat mengakibatkan cedera. Ada dua jenis penyebab cedera: penyebab internal dan penyebab eksternal. Pemain futsal rentan terhadap cedera olahraga, namun pada kenyataannya beberapa pelatih tidak memahami penanganan awal jika terjadi cedera olahraga, sehingga penting dilakukan sosialisasi tentang penanganan awal cedera olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pengetahuan atlet tentang cedera olahraga dan terapi latihan dari atlet para pemain futsal di tournament FISIP GSG UIN Walisongo Semarang. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner tertutup. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet futsal di FISIP GSG UIN Walisongo Semarang, pengambilan sampel penelitian ini adalah seluruh atlet futsal di FISIP GSG UIN Walisongo Semarang yang berjumlah 30 orang. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam persentase. Hasil data questioner menunjukkan 50% tidak mengetahui cedera olahraga dan 50% nya dalam kategori sedang.
Copyrights © 2023