Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

LATIHAN CONTRACT RELAX STRETCHING LEBIH EFEKTIF DIBANDING PASSIVE STRETCHING PADA PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING triyanita, Maya; Magfirah, Putri Ayu
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i1.2250

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Fleksibilitas merupakan salah satu komponen utama di dalam permainan futsal dimana diketahui futsal adalah olahraga yang dinamis sehingga dibutuhkan fleksibilitas otot yang baik. Otot hamstring adalah salah satu yang berperan dalam berlari, menggiring bola, hingga saat melakukan tendangan. Maka dalam hal ini dibutuhkan fleksibilitas otot hamstring yang baik, supaya dapat melakukan aktivitasnya dengan maksimal dan terhindar dari cedera otot hamstring. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui latihan yang lebih efektif antara passive stretching dan contract relax stretching pada peningkatan fleksibilitas otot hamstring, dengan menggunakan design penelitian two group pre test-post test design dilaksanankan di klub futsal Pelahi fc dengan populasi semua atlit bola yang tergabung dalam klub dan berdasarkan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling maka diperoleh jumlah sampel 20 responden. Responden di bagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 yaitu 10 responden yang melakukan passive stretching dan kelompok 2 yaitu 10 responden yang melakukan contract relax stretching. Analisis data menggunakan Uji paired t sampel dan Uji independent t sampel. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata fleksibilitas pada atlit sebelum latihan passive stretching adalah 22,80 dan setelah  adalah 27,00.Nilai rerata fleksibilitas pada atlit  sebelum latihan contract relax stretching adalah 24,30 dan setelah adalah 30,40. Ada perbedaan rerata fleksibilitas sebelum dan setelah passive stretching diperoleh nilai p-value 0,000 dimana 0,000<0,05. Ada perbedaan rerata fleksibilitas sebelum dan setelah contract relax stretching diperoleh nilai p-value 0,000 dimana 0,000<0,05. Ada beda pengaruh fleksibilitas setelah passive stretching dibandingkan dengan setelah contract relax stretching diperoleh nilai p-value 0,000 dimana 0,000 < 0,005. Kesimpulan : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa contract relax stretching lebih efektif dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dibandingkan dengan passive stretching. Kata Kunci : Fleksibilitas otot hamstring, Passive Stretching, Contract Relax Stretching
Single Leg Depth Jump Kombinasi Core Plank Knee To Elbow Terhadap Power Otot Tungkai Atlet Triyanita, Maya; Dwi Tirta, Siti Sardianti
Jurnal Fisioterapi Terapan Indonesia or Indonesian Journal of Applied Physiotherapy
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Power limit training is defined as the movement to get a jump on athletes in doing the maximum jump smash. Badminton requires leg muscle explosive power because it is the muscle's ability to overcome loads and with a high speed of contraction. This study aims to determine the effect of the single leg depth jump exercise, the combination of the knee to elbow core plank, on increasing leg power in badminton athletes. This study uses an experimental design method. This research was conducted on badminton athletes using a total sampling technique of 13 people, namely the Pliometric Simgle Leg Dept Jump Combination Core Plank Knee To Elbow treatment and each group was given exercise 3 times a week for 6 weeks. Measurement of leg muscle power in badminton athletes with the Vertical Jump Test. The research value showed an increase in leg muscle power where the pre-test mean value was 36.46 ± 9.00 increased to 45.54 ± 9.28 during the post test and obtained a value of p = 0.000. It is concluded that the provision of the Plyometric Single Leg Depth Jump combination of Core Plank Knee for Elbow can increase leg muscle power for badminton athletes. Latihan power tungkai didefinisikan sebagai gerakan untuk memperoleh lompatan pada atlet dalam melakukan jump smash yang maksimal. Bulu tangkis membutuhkan daya ledak otot tungkai karena merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban dan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan singgle leg depth jump kombinasi core plank knee to elbow terhadap peningkatan power tungkai pada atlet bulu tangkis. Penelitian ini menggunakan metode experimen design. Penelitian ini dilaukan pada atlet bulu tangkis dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 13 orang yaitu diberikan perlakuan latihan Pliometrik Simgle Leg Dept Jump Kombinasi Core Plank Knee To Elbow dan masing-masing kelompok diberikan latihan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Pengukuran power otot tungkai pada atlet bulu tangkis dengan Vertical Jump Test. Nilai penelitian menunjukan peningkatan power otot tungkai dimana nilai rerata pre test 36,46±9,00 meningkat menjadi 45,54±9,28 saat post test dan didapatkan nilai p=0.000.Disimpulankan pemberian latihan Pliometrik Singgle Leg Depth Jump kombinasi Core Plank Knee To Elbow dapat meningkatkan power otot tungkai untuk atlet bulu tangkis.
TINGKAT PENGETAHUAN ATLET TENTANG CEDERA OLAHRAGA FUTSAL DI GSG UIN WALISONGO Triyanita, Maya
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 6 No. 2 (2023): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v6i2.29678

Abstract

Latar belakang pentingnya penanganan cedera olaraga pada atlet. Dimana penanganan cedera olahraga dengan menggunakan metode (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation) PRICE. Penanganan cedera olahraga dilakukan pada minggu pertama cedera (H1 sampai H7) dengan tahapan, yaitu: 1) Protection, lindungi daerah cedera, 2) Rest, istirahatkan bukan immobilisasi daerah cedera, 3) Ice, aplikasi es berselang 10-20 menit menggunakan bantalan, 4) Compression, kompresi dengan pembebatan dari proksimal ke distal menggunakan stretch band, 5) Elevation, tinggikan daerah cedera melebihi posisi dada setinggi 30 cm.  Cedera dapat timbul akibat kesalahan teknis, kurangnya pemanasan dalam proses latihan, aktivitas fisik yang berlebihan, dan benturan langsung dapat mengakibatkan cedera. Ada dua jenis penyebab cedera: penyebab internal dan penyebab eksternal. Pemain futsal rentan terhadap cedera olahraga, namun pada kenyataannya beberapa pelatih tidak memahami penanganan awal jika terjadi cedera olahraga, sehingga penting dilakukan sosialisasi tentang penanganan awal cedera olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pengetahuan atlet tentang cedera olahraga dan terapi latihan dari atlet para pemain futsal di tournament FISIP GSG UIN Walisongo Semarang. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner tertutup. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet futsal di FISIP GSG UIN Walisongo Semarang, pengambilan sampel penelitian ini adalah seluruh atlet futsal di FISIP GSG UIN Walisongo Semarang yang berjumlah 30 orang. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam persentase. Hasil data questioner menunjukkan 50% tidak mengetahui cedera olahraga dan 50% nya dalam kategori sedang.
PKM Penerapan Breathing Training Dengan Thoracic Expansion Exercise dan Cardiorespiratory Fitness Pada Komunitas FC Bintang Utama Semarang Amanati, Suci; Jaleha, Boki; Triyanita, Maya

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i4.419

Abstract

Latar belakang. Performa atlet dipengaruhi oleh latihan, disatu sisi lain, atlet dituntut untuk dapat berprestasi. Prestasi atlet salah satunya dipengaruhi oleh faktor endogen dimana endurance merupakan salah satu faktor endogen yang berperan dalam performa atlet. Mitra dari PKM ini adalah atlet dari komunitas football club (FC Bintang Utama Semarang). Tujuan. Fokus dari pelaksanaan PKM ini adalah upaya peningkatan pengetahuan serta pemahaman dan juga penerapan secara langsung latihan cardiorespiratory fitness dengan bleep test yang dikombinasikan dengan breathing training dengan teknik deep breathing exercise. Metode. Kegiatan PKM ini dilakukan dengan cara memberikan materi dan penerapan secara langsung breathing training Thoracic Expansion Exercise dengan deep breathing exercise dan cardiorespiratory fitness dengan bleep test kepada para atlet di FC Bintang Utama Semarang. Hasil. Didapatkan hasil peningkatan pengetahuan dari atlet terkait breathing exercise dengan TEE dan latihan endurance setelah pemberian materi. Dengan hasil rerata 1,3367 untuk pre test dan rerata 4,5 untuk post test. Kesimpulan. Atlet FC Bintang Utama dapat memahami dan menerapkan secara langsung Deep Breathing Exercise dan Bleep Test .
PKM Sosialisasi Pengukuran IMT dan VO2Max pada Komunitas Atlet Futsal Jaleha, Boki; Amanati, Suci; Triyanita, Maya
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v7i1.164

Abstract

Dalam cabang olahraga Futsal seorang atlet harus selalu siap menerima dan mengumpan bola dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Untuk itu, dibutuhkan komposisi tubuh seorang atlet futsal harus proporsional antara massa otot dan lemak. Tidak boleh ada lemak yang berlebih karena akan sangat berpengaruh terhadap performance atlet. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mensosialisasikan kepada peserta pentingnya pengukuran kapasitas aerobik dan ketahanan kardiovaskular (VO2Max) dengan menggunakan harvard step test dan indeks massa tubuh (IMT). Keberlanjutan dari program ini adalah agar pelatih dan atlet dapat memahami bagaimana pentingnya pengukuran VO2Max dan IMT dalam meningkatkan performa atlet. Selain itu, diharapkan dapat mengaplikasikan sebelum melakukan latihan agar pelatih dapat mengetahui kemampuan daya tahan kardiovaskular tiap atletnya. Berdasarkan pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan ditemukan bahwa pada akhir kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman terhadap materi sosialisasi serta pengapilkasiannya semula 60 menjadi 93,75.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN ANGKA KEJADIAN CEDERA PADA PEMBERIAN WARMING UP DAN COOLING DOWN PADA ATHLETE FUTSAL VENUS CLUB JAWA TENGAH Triyanita, Maya
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/pp8cyz05

Abstract

Latar belakang: Futsal adalah olahraga populer dengan insiden cedera yang tinggi, terutama pada pemain muda. Penelitian menunjukkan bahwa pemanasan neuromuskular yang terdiri dari pemanasan, peregangan dan beberapa latihan kondisioning dapat mengurangi insiden cedera. Pemanasan dan pendinginan yang dilakukan harus memiliki durasi yang tepat dan efektif. Tujuan: Mengembangkan program pemanasan dan pendinginan khusus untuk mencegah cedera pada futsal. Metode: korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dan metode purposive sampling dengan jumlah sampel enam puluh orang (n=60). Hasil: Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai signifikansi (Sig.) variabel tingkat pengetahuan adalah p<0.001 dan kejadian cedera p=0.003 (p 0.05) yang berarti data kedua variabel berdistribusi tidak normal.  Kesimpulan: Penelitian eksperimental lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas program pemanasan neuromuskular futsal dalam mengurangi cedera.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS REKONTRUKSI ANTERIOR CRUCIATUM LIGAMENT DEXTRA FASE SATU Kenzanudin, Hidzaq; Triyanita, Maya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49419

Abstract

Rekontruksi Anterior Cruciatum Ligament (ACL) merupakan penggantian pada ligament anterior cruciatum dengan cara mencangkok jaringan untuk mengembalikan fungsi seperti sebelumnya dengan menggunakan jaringan tendon hamstring atau tendon patteler yang melibatkan ahli bedah untuk menggunakan satu atau dua tendon hamstring pada sisi medial. Manifestasi klinis yang timbul diantaranya nyeri, keterbatasan LGS, adanya spasme pada otot regio knee, odema dan penurunan fungsional aktivitas. Pendekatan fisioterapi yang digunakan yaitu Terapi Latihan dan Modalitas. Tujuan diberikan intervensi tersebut untuk mengurangi nyeri, meningkatkan LGS, mengurangi spasme, menurunkan odema dan mengembalikan fungsional pasien.
PKM EDUKASI PENTINGNYA PHYSICAL ACTIVITY DALAM MENINGKATAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU PADA SISWA SMA Jaleha, Boki; Kuswardani, Kuswardani; Abidin, Zainal; Amanati, Suci; Alfiani, Novita; Wibisono, Irawan; Triyanita, Maya; Purnomo, Didik; Sesanti, Luhur
SINKRON: Jurnal Pengabdian Masyarakat UIKA Jaya Vol. 3 No. 3 (2025): SEMUA ARTIKEL TERBIT SECARA ONLINE
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpmuj.v3i3.2860

Abstract

This community service aims to educate high school students on the importance of physical activity in improving their cardiorespiratory endurance. The activities were carried out in two schools: SMAN 6 Wajo and SMKN 7 Semarang. Methods include presentations, demonstrations, discussions, and pre-post evaluations using IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Results showed increased understanding in both schools with pretest-posttest scores rising significantly. This indicates a successful improvement in awareness and knowledge about appropriate physical activity for cardiorespiratory fitness.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN ANGKA KEJADIAN CEDERA PADA PEMBERIAN WARMING UP DAN COOLING DOWN PADA ATHLETE FUTSAL VENUS CLUB JAWA TENGAH Triyanita, Maya
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/pp8cyz05

Abstract

Latar belakang: Futsal adalah olahraga populer dengan insiden cedera yang tinggi, terutama pada pemain muda. Penelitian menunjukkan bahwa pemanasan neuromuskular yang terdiri dari pemanasan, peregangan dan beberapa latihan kondisioning dapat mengurangi insiden cedera. Pemanasan dan pendinginan yang dilakukan harus memiliki durasi yang tepat dan efektif. Tujuan: Mengembangkan program pemanasan dan pendinginan khusus untuk mencegah cedera pada futsal. Metode: korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dan metode purposive sampling dengan jumlah sampel enam puluh orang (n=60). Hasil: Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai signifikansi (Sig.) variabel tingkat pengetahuan adalah p<0.001 dan kejadian cedera p=0.003 (p 0.05) yang berarti data kedua variabel berdistribusi tidak normal.  Kesimpulan: Penelitian eksperimental lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas program pemanasan neuromuskular futsal dalam mengurangi cedera.