Semakin berkembang teknologi media sosial, muncul sebagai alat yang sangat diperlukan bagi eksistensi perguruan pencak silat yaitu perguruan Tapak suci Banjarnegara. Metode penelitian deskriptif observasional digunakan dengan mengumpulkan data primer melalui wawancara terstruktur, survei, dan observasi. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas anggota perguruan adalah pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, dengan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram menjadi platform yang paling banyak digunakan. Temuan juga menyoroti pentingnya komunitas online yang aktif dalam memperkuat citra dan reputasi perguruan, sementara tantangan termasuk ketidakresponsifan dalam berinteraksi dengan pengikut dan kebutuhan untuk terus berinovasi dalam menciptakan konten yang relevan dan menarik. Kesimpulannya, adaptasi terhadap perubahan digital dan penekanan pada inovasi adalah kunci untuk meningkatkan pemasaran dan promosi perguruan tapak suci melalui media sosial.
Copyrights © 2024