Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bentuk senyapan dan kilir lidah dalam pidato Luhut Binsar Pandjaitan, mendeskripsikan penyebab dan solusi agar tidak terjadi senyapan dan kilir lidah saat berpidato, serta membuat rekomendasi hasil analisis senyapan dan kilir lidah sebagai handout materi teks pidato kelas IX. Sumber data penelitian adalah video berjudul “Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Luhut Binsar: Pemerintah Gunakan Asesmen Level untuk Pengetatan” dan “Luhut Binsar Pandjaitan Jelaskan Aturan Detail PPKM Darurat, Ini Rinciannya” yang disiarkan oleh kanal Youtube KompasTV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat senyapan diam dan senyapan terisi dalam pidato Luhut Binsar Pandjaitan serta kilir lidah berupa kekeliruan fitur distingtif, kekeliruan segmen fonetik, kekeliruan kata, dan kekeliruan suku kata. Penyebab terjadinya senyapan yaitu pembicara berbicara di luar teks sehingga menyebabkan pembicara lupa dan ragu dengan perkataan yang ingin disampaikan. Sementara kilir lidah disebabkan pembicara melakukan teknik baca cepat dan berbicara cepat sehingga menyebabkan lidahnya terkilir. Solusinya pembicara memperbanyak kosakata, mempersiapkan diri dengan baik, mempersiapkan materi dengan baik, tidak ragu, dan memiliki fokus yang baik saat melakukan pidato. Selain itu, pembicara tidak melakukan teknik baca cepat, tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan segala hal, dan menguasai topik yang ingin disampaikan dalam pidato. Penelitian ini selanjutnya direlevansikan ke dalam pembelajaran teks pidato kelas IX berupa handout untuk meminimalisir terjadinya senyapan dan kilir lidah pada pidato siswa.
Copyrights © 2024