Indonesia Medicus Veterinus
Vol 12 (5) 2023

Laporan Kasus: Pneumonia Disertai Infiltrasi Interstisial Noduler Non-Efusif pada Kucing Peliharaan Menyerupai Feline Infectious Peritonitis

Nurmayani, Seli (Unknown)
Batan, I Wayan (Unknown)
Krisna Erawan, I Gusti Made (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2023

Abstract

Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru dan saluran udara yang menyebabkan terjadinya kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen dalam darah. Beragam penyebab pneumonia telah dilaporkan, tetapi penyebab paling umum adalah infeksi virus pada saluran pernapasan bagian bawah. Salah satu virus penyebab pneumonia adalah Feline infectious peritonitis virus (FIPV) yang merupakan mutasi dari Feline Corona Virus (FeCoV). Pada kasus FIP, pyogranulomatous pneumonia tampak secara radiografis sebagai infiltrat paru interstisial yang menyebar, tidak jelas, tidak merata atau noduler. Seekor kucing jantan berumur lima bulan dengan bobot badan 2,35 kg bernama Dana diperiksa di klinik Estimo karena mengalami muntah, diare, anoreksia, dan kelemahan. Pemeriksaan fisik menunjukkan kucing mengalami demam, dehidrasi sedang, dan takipnea dengan tipe pernapasan abdominal dan suara napas abnormal. Pemeriksaan radiografi toraks menunjukkan adanya infiltrat paru interstitial yang menyebar di seluruh bagian paru secara tidak merata atau berbentuk noduler. Hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan semua parameter masih dalam nilai normal. Hasil pemeriksaan kimia serum menunjukkan kucing kasus mengalami hiperglikemia, Blood Urea Nitrogen, kreatinin rendah, dan penurunan rasio serum albumin-to-globulin (A/G<0,8). Berdasarkan anamnesis, tanda klinis, dan pemeriksaan penunjang, kucing kasus didiagnosis mengalami pneumonia yang mirip dengan pyogranulomatous pneumonia pada FIPV. Penanganan yang dilakukan pada kucing kasus yaitu pemberian oksigen dengan oxygen concentrator, terapi cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi, pemberian hematodin (1 mL/hari, IV) dan vitamin C (1 mL/hari, IM) sebagai terapi suportif. Prednisolone (1 mg/kg BB, q24h, IM) diberikan pada hari pertama perawatan. Antibiotik Cefotaxime (35 mg/kg BB, q8h, IV) diberikan untuk mengatasi infeksi sekunder. Aminophylline (4 mg/kg BB, q8h, IV) sebagai bronkodilatator. Kucing kasus mengalami perbaikan kondisi setelah empat hari dirawat di klinik dan pemilik memutuskan untuk membawa pulang.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

imv

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology Veterinary

Description

Menerima artikel ilmiah yang berhubungan dengan bidang kedokteran dan kesehatan hewan. Naskah yang berkaitan dengan hewan dan segala aspeknya juga kami terima untuk dipublikasikan. Penulis naskah minimal terdiri dari dua orang. Naskah yang ditulis seorang diri belum bisa diterima oleh redaksi, ...