Proses pembentukan batugamping ditentukan oleh proses geologi yaitu sedimentasi, morfologi bawah permukaan, pola struktur, keadaan pasca pengendapan dan lingkungan diagenesis, sehingga batugamping cukup bervariasi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui proses diagenesis dan mikrofasies batugamping. Lokasi penelitian merupakan salah satu daerah yang memiliki keterdapatan batugamping Formasi Paciran. Hal ini menjadi dasar dilakukannya studi mengenai mikrofasies dan diagenesis batugamping pada daerah tersebut. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi lokasi penelitian serta determinasi mikrofasies batugamping dan proses diagenesis beserta lingkungannya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi studi pustaka dan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer berupa sampel dari pemetaan yang kemudian dianalisis geokimia dengan metode XRF dan analisis petrografi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa daerah penelitian tersusun atas Wackestone dan Packstone. Analisis petrografi dilakukan untuk mendeterminasi mikrofasies batugamping pada daerah penelitian yang mana termasuk dalam dua Standard Microfacies Type (SMF) yaitu SMF 10 (Bioclastic packstone grainstone with coated and abraded skeletal grains) dan SMF 8 (Wackestone and Floatstone with whole fossils and well preserved infauna and epifauna) yang merepresentasikan lingkungan pengendapan Fasies Zone 7 (Open Marine). Studi diagenesis menunjukan bahwa batugamping Formasi Paciran lokasi peneliatian telah mengalami sementasi, replacement, disolusi, kompaksi, rekristalisasi dan dolomitisasi dengan lingkungan diagenesis laut dan lingkungan burial.
Copyrights © 2023