Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Mikrofasies dan Diagenesis Batugamping Formasi Paciran, Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah Putri, Salsabila Prihandoko; Hidajat, Wahju Krisna; Setyawan, Reddy
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 6, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.6.2.2023.104-120

Abstract

Proses pembentukan batugamping ditentukan oleh proses geologi yaitu sedimentasi, morfologi bawah permukaan, pola struktur, keadaan pasca pengendapan dan lingkungan diagenesis, sehingga batugamping cukup bervariasi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui proses diagenesis dan mikrofasies batugamping.  Lokasi penelitian merupakan salah satu daerah yang memiliki keterdapatan batugamping Formasi Paciran. Hal ini menjadi dasar dilakukannya studi mengenai mikrofasies dan diagenesis batugamping pada daerah tersebut. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi lokasi penelitian serta determinasi mikrofasies batugamping dan proses diagenesis beserta lingkungannya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi studi pustaka dan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer berupa sampel dari pemetaan yang kemudian dianalisis geokimia dengan metode XRF dan analisis petrografi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa daerah penelitian tersusun atas Wackestone dan Packstone. Analisis petrografi dilakukan untuk mendeterminasi mikrofasies batugamping pada daerah penelitian yang mana termasuk dalam dua Standard Microfacies Type (SMF) yaitu SMF 10 (Bioclastic packstone grainstone with coated and abraded skeletal grains) dan SMF 8 (Wackestone and Floatstone with whole fossils and well preserved infauna and epifauna) yang merepresentasikan lingkungan pengendapan Fasies Zone 7 (Open Marine).  Studi diagenesis menunjukan bahwa batugamping Formasi Paciran lokasi peneliatian telah mengalami sementasi, replacement, disolusi, kompaksi, rekristalisasi dan dolomitisasi dengan lingkungan diagenesis laut dan lingkungan burial.
Analisis Geokimia Hidrokarbon Dan Estimasi Perhitungan Volume Hidrokarbon Pada Batuan Induk Aktif, Cekungan Jawa Timur Utara Al Ghifari, Syahronidayi; Aribowo, Yoga; Setyawan, Reddy
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 6, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.6.3.2023.162-173

Abstract

Cekungan Jawa Timur Utara termasuk dalam cekungan yang berpotensi untuk dilakukannya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi batuan induk, jenis hidrokarbon, tingkat kematangan, lingkungan pengendapan, hubungan sedimentasi dengan penurunan dan kematangan serta mengetahui jumlah hidrokarbon tergenerasi dan terekspulsi. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa metode deskriptif analitis dengan menganalisis data geokimia penapisan, data biomarker, data peta isopach setiap formasi dan data petrofisika.Berdasarkan hasil analisis, Formasi Tawun, Formasi Tuban berpotensi menjadi batuan induk potensial sebagai batuan induk biogenik. Formasi Kujung dan Formasi Ngimbang berpotensi menjadi batuan induk efektif, menghasilkan hidrokarbon campuran minyak dan gas serta gas prone dengan tipe kerogen II/III dan III. Formasi yang telah memasuki jendela kematangan berada pada kedalaman lebih dari 2.200 m. Lingkungan pengendapan Formasi Ngimbang pada daerah fluvial-deltaik (lower delta plain). Lingkungan pengendapan Formasi Kujung pada daerah mixed shallow lacustrine dominated and open marine yaitu pada bagian delta plain. Estimasi volume hidrokarbon yang tergenerasi pada Formasi Ngimbang sebesar 14 BBOE (billion barrel oil of equivalent) dan Formasi Kujung sebesar 3,39 BBOE. Volume hidrokarbon ekspulsi pada Formasi Ngimbang sebesar 5,62 BBOE – 8,43 BBOE dan Formasi Kujung sebesar 1,36 BBOE – 2,04 BBOE.
Provenance Analysis Based On Petrographic Samples On EXIA-1 Well, Banggai Basin, East Sulawesi, Indonesia Setyawan, Reddy; Aribowo, Yoga; Kurniasih, Anis; Fahrudin; Ali, Rinal Khaidar; Najib; Ferdy; Wijaya, Ennur Kusuma; Qadaryati, Nurakhmi; Khorniawan, Wahyu Budhi; Dalimunte, Hasnan Luthfi; Ringga, Anita Galih
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 9 No. 2 (2024): JGEET Vol 09 No 02 : June (2024)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2024.9.2.13367

Abstract

The structure of Exia is composed of Miocene built-up carbonates formed by shear faults. The buildup carbonate feature in the Exia prospect can be seen from the high elevation surrounded by lows with an NNE-SSW and NE-SW trending. The MA-1, SE-1, MI-1 wells are several wells in the Tiaka and Senoro Fields which are proven to have large gas reserves. Tiaka Field is located to the west of the Exia Well, while Senoro Field is to the northeast. The study used primary data from the Exia-1 well in the form of cutting samples. The wet and dry cutting samples were further processed into thin section. This thin section is then carried out for petrographic, XRD, and SEM analysis. Tomori Formation starts from the deeper environment FZ1 upwards to the shallower FZ5 –FZ6 (reef) with open marine and restricted areas. The allochem that composes the limestone at The Matindok Formation consists of red algae fragments and benthic forams which indicate the facies zone of formation in FZ 4 (slope). In the upper Mantawa Formation, it is still quite clear the presence of large forams indicating a reef association environment (FZ5-FZ6), but the presence of a large number of planktonic forams indicates a deeper depositional environment / slope, so it is possible that large forams were transported from a shallower environment. The Kintom Formation have rock provenance ranging from continental blocks in the interior of the craton to a recycled orogeny section of recycled quartz zone.
Analisis Karakteristik Reservoir dan Perhitungan Volumetrik Cadangan Gas Bumi pada Prospek Reservoir Formasi Meliat, Lapangan ARB Job Pertamina-Medco E&P Simenggaris Abdurrahman, Rais Brian; Setyawan, Reddy; Ali, Rinal Khaidar
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 7, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.7.2.2024.123-134

Abstract

Lokasi penelitian berada di Lapangan ARB, Cekungan Tarakan Pulau Kalimantan yang memiliki 4 sumur eksplorasi dan produksi. Cekungan Tarakan termasuk lingkungan pengendapan berasal dari delta plain. Target reservoir berada pada Formasi Meliat yang memiliki prospek hidrkarbon sehingga menarik mengevaluasi karakteristik reservoir. Tujuan penelitan ini mengidentifikasi zona prospek hidrokarbon pada Formasi Meliat menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif, serta mengetahui estimasi jumlah cadangan gas menggunakan metode volumetrik. Berdasarkan analisis elektrofasies dan data core Formasi Meliat terbentuk pada distributary channel bagian dari delta plain. Berdasarkan analisis kualitatif dapat diketahui bahwa litologi daerah penelitian adalah batupasir dolomit, serpih, batubara, dan diidentifikasi terdapat 21 reservoir dengan jenis fluida berupa air dan gas pada lokasi penelitian. Berdasarkan analisis kuantitatif diketahui nilai cut-off yang digunakan meliputi PHIE>0,084 V/V, Sw<0,7 V/V dan Vsh<0,412 V/V, sehingga berdasarkan nilai tersebut dapat diidentifikasi 3 prospek reservoir hidrokarbon pada lokasi penelitian. Berdasarkan analisis perhitungan volumetrik didapatkan reservoir RBA-12 menghasilkan cadangan gas sebesar 12,7 MMSCF/d, reservoir RBA-34 menghasilkan cadangan gas sebesar 4,58 MMSCF/d, reservoir RBA-24 menghasilkan cadangan gas sebesar 5,3 MMSCF/d. Cadangan gas paling besar terdapat pada reservoir RBA-12 dikarenakan karakteristik reservoir dan lingkungan pengendapan pada reservoir tersebut mendukung untuk terakumulasinya gas secara maksimal.