Salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur, yaitu PT. Kaltim Prima Coal. Perusahaan ini menerapkan prosedur inspeksi pre-start pada kendaraan ringan, baik untuk kendaraan pit maupun non-pit. Terdapat perubahan dalam sistem inspeksi dari sistem manual menggunakan kertas menjadi sistem digital secara online. Sistem yang dikembangkan ini diberi nama STIKER yang merupakan singkatan dari Sistem Terpadu Inspeksi Kendaraan Ringan. Perubahan mekanisme inspeksi menjadi sistem digital ini berpotensi memberikan dampak positif, salah satunya adalah pengurangan konsumsi kertas yang memberikan pengaruh terhadap kualitas lingkungan. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh implementasi sistem inspeksi digital terhadap potensi pengurangan sampah kertas dan emisi karbon, serta melakukan kajian terhadap estimasi potensinya pada implementasi sistem dalam satu tahun. Kajian dilakukan melalui tahap observasi, serta pengumpulan dan analisis data. Jumlah data yang terekam pada sistem terintegrasi digunakan sebagai dasar perhitungan pengurangan konsumsi kertas dan sampah kertas, dimana sistem inspeksi manual membutuhkan dua lembar kertas dengan massa 5,4 gram per inspeksi. Angka pengurangan sampah kertas selanjutnya dianalisis potensinya terhadap penurunan emisi karbon. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada implementasi sistem selama tujuh bulan berpotensi mengurangi 480,51 kg sampah kertas; 32,03 kg emisi CH4 atau 1089,16 kg CO2-eq. Hasil estimasi menunjukkan bahwa implementasi sistem digital berpotensi mengurangi sampah kertas sebesar 826,16 kg/tahun dan pengurangan emisi karbon sebesar 55,08 kg CH4/tahun atau 1872,64 kg CO2-eq/tahun.
Copyrights © 2024