Penelitian ini membahas potensi penerapan pembelajaran IPA berbasis kebudayaan daerah dan kearifan lokal Bali di SD Negeri 6 Songan. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diakui sebagai usaha sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam berbagai aspek. Dalam masyarakat modern, pendidikan tidak hanya berkaitan dengan akuisisi pengetahuan, tetapi juga dengan pengembangan kemampuan kritis, kreatif, dan sosial. Integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran IPA dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan relevan, mendukung pelestarian budaya, serta memperkokoh identitas siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat langkah utama, yaitu identifikasi masalah, analisis, perencanaan, dan implementasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di SD N 6 Songan. Melibatkan kearifan lokal dan budaya daerah memberikan manfaat ganda, memperkaya pengetahuan siswa dan mendukung pelestarian budaya lokal. Inisiatif ini juga konsisten dengan temuan penelitian sebelumnya yang menunjukkan peningkatan hasil belajar dan kreativitas siswa melalui pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi kearifan lokal dalam kurikulum dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih relevan dan mendalam. Upaya ini merupakan investasi penting dalam memperkaya pengalaman belajar siswa dan mendukung pertumbuhan mereka sebagai individu yang berpikir kritis dalam konteks keanekaragaman budaya Indonesia
Copyrights © 2023