Dinamisnya perkembangan global telah memberikan perubahan dan dampak positif dan negatif kepada suatu bangsa diantaranya teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, yang telah menjadikan dunia tanpa batas (borderless), yang berpotensi berdampak negatif dan menjadi ancaman, baik ancaman militer maupun nirmiliter. Ancaman nirmiliter antara lain kenakalan remaja, mulai dari narkoba , LGBT serta terlibat dalam tawuran. Bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara Indonesia, sebagai salah satu wujud partisipasi warga dalam mempertahankan negaranya. Akmil sebagai lembaga pendidikan dalam kegiatan binter memiliki peran untuk meningkatkan kesadaran bela negara. Permasalahan dalam meningkatkan kesadaran bela negara meliputi aspek internal, yaitu dari dalam Akmil, serta aspek eksternal, yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya, sehingga memerlukan pendekatan fungsional dalam mengimplementasikan nilai-nilai bela negara. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dalam menuangkan gagasan dengan mengedepankan pendekatan studi kepustakaan, metode deskriptif analisis dan studi empiris. Adapun hasil dari pelaksanaan penelitian mengemukakan bahwa aspek internal dari Akmil memiliki pengaruh dominan dalam rangka meningkatkan kesadaran bela negara masyarakat, khsususnya generasi muda sebagai elemen utama penerus bangsa. Wujud dari upaya tersebut meliputi program-program capacity building bagi personel Akmil serta kegiatan-kegiatan lain di bidang pendidikan dan pelatihan bela negara, penanaman nilai-nilai Pancasila, sosial budaya dan program-program kemasyarakatan yang lain
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024