Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi dan efektifitas penerapan digital finance pada masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan Kepala Desa Meunasah Teungoh, sembilan orang orang penerima manfaat PKH di Gampong Meunasah Teungoh dan satu orang Pendamping PKH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat penerima manfaat PKH belum memiliki literasi digital finance yang memadai. Hal tersebut terutama ditunjukkan pada tahap pencairan dana bantuan. Dalam proses pencairan dana PKH yang dilakukan setiap 3 bulan sekali atau 4 kali pencairan dalam setahun, penerima manfaat PKH sama sekali tidak pernah melakukan transaksi melalui mesin ATM dan tidak pernah berhubungan langsung dengan pihak Bank. Ini terjadi karena adanya keringanan untuk dapat diwakilkan kepada pihak lain yang dalam hal ini sering dipercayakan kepada pendamping PKH. Akibatnya penerima dana bantuan PKH sangat bergantung pendamping PKH. Peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap penyaluran dana bantuan PKH melalui bank dan keberadaan pendamping PKH merupakan salah satu upaya untuk literasi digital finance kepada masyarakat penerima bantuan PKH. Namun, di lain pihak keringanan yang diberikan melalui pencairan dengan perwakilan kepada pihak lain dan kurangnya sosialisasi penggunaan digital finance berakibat pada tidak efektifnya penerapan digital finance pada masyarakat penerima bantuan sosial PKH di Gampong Meunasah Teungoh.
Copyrights © 2024