Edukasi pengelolaan diabetes mandiri merupakan komponen dalam penatalaksanaan diabetes melitus yang komprehensif melalui pemantauan glukosa darah mandiri. Hasil penelitian Diabcare tahun 2017 mendapatkan hasil sebanyak 61,1% penderita diabetes melitus tidak melakukan pemantauan gula darah mandiri Pemantauan glukosa darah mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemantauan glukosa darah mandiri pada pasien diabetes melitus tipe II. Studi cross sectional dilaksanakan disebuah Puskesmas di Gianyar Bali dari bulan Desember 2022- Juli 2022 dengan sampel sebanyak 55 menggunakan teknik purposive sampling. Data demografi dan pertanyaan terkait variabel diperoleh dengan menyebar kuesioner yang berisi inform consent pada saat responden datang ke puskesmas. Analisis multivariat dengan regresi logistik mendapatkan hasil faktor berpengaruh terhadap pemantauan glukosa darah mandiri adalah tingkat pengetahuan dengan OR = 5,74 (CI: 1,42-23,19) p value=0,014 dan lama menderita diabetes melitus dengan, OR=25,34 (CI: 1,02-629,83) p value=0,048. Faktor yang secara statistik tidak ditemukan hubungan dengan pemantauan glukosa darah mandiri adalah dukungan keluarga OR=11.52 (CI: 0,023-256,43) p value=0,998. Pentingnya pengetahuan dan lama menderita diabetes melitus dalam upaya pemantauan gula darah secara mandiri pada penderita diabetes melitus tipe II. Diharapkan Puskesmas lebih meningkatkan pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai pemantauan glukosa darah mandiri untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe II.Â
Copyrights © 2023