Ketika tim lawan tidak sedang menjaga pemain, gerakan chest pass sangat efektif. Seorang pemain membutuhkan atribut fisik pendukung, seperti ledakan otot lengan, untuk menjalankan metode chest pass. Hal ini karena mendorong diperlukan saat mengoper ke rekan satu tim. Tujuan dari penelitian yang dilaksanakan di SMAN 3 Mandau ini adalah untuk mengetahui dampak kekuatan otot lengan dan kekuatan terhadap kemampuan chest pass pada pemain basket putra yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi ganda kuantitatif. Pengukuran, pengujian, literatur, dan observasi adalah beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data. Momen produk korelasi sederhana dan ganda digunakan dalam pendekatan analisis data. Para peneliti menemukan bahwa di antara siswa ekstrakurikuler basket SMAN3 Mandau, kekuatan otot lengan dan kemampuan chest pass berkorelasi. Ini ditentukan dengan menghitung > rtable, atau 0,538 > 0,444 (N=20). Tingkat koneksi yang termasuk dalam kisaran menengah. Selain itu, di antara siswa ekstrakurikuler basket SMAN3 Mandau, ada korelasi antara power otot lengan dan keterampilan chest pass, seperti yang ditunjukkan oleh perhitungan yang menunjukkan bahwa > rtable atau 0,530 > 0,444 (N=20) diperoleh. Pada siswa ekstrakurikuler basket SMAN3 Mandau, terdapat hubungan antara kekuatan dan power otot lengan dan skill chest pass yang masuk ke dalam kelompok medium. Dengan 0,567 > 0,444 (N=20) atau > rtable sebagai hasil yang dihitung. Intensitas hubungan berada dalam kisaran menengah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024