Latar Belakang: Jamu adalah obat tradisional indonesia yang digunakan secara turun-temurun dengan khasiat yang dibuktikan secara empiris. Jamu pegal linu biasanya digunakan sebagai upaya pemeliharaan kesehatan, mencegah penyakit, perawatan kesehatan, mengembalikan kebugaran tubuh setelah melahirkan atau bekerja keras bahkan untuk kecantikan wanita. Jamu yang beredar di pasar harus memenuhi persyaratan keamanan dan mutu yang tidak boleh mengandung bahan kimia obat (BKO). Bahan kimia obat yang sering ditambahkan yaitu parasetamol. Parasetamol merupakan obat analgesik non narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di sistem syaraf pusat (SSP). Tujuan: Untuk mengetahui ada atau tidaknya bahan kimia obat parasetamol dan kadar parasetamol pada jamu pegal linu yang dijual di salah satu toko di wilayah Cilodong. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometri UV-Vis. Alat yang digunakan adalah labu ukur, pipet ukur, pipet tetes, erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, corong, neraca analitik, kaca arloji, batang pengaduk, kuvet, tabung reaksi, aluminium foil, kertas saring, spatel logam, dan Spektrofotometri UV-Vis. Bahan yang digunakan adalah 3 sampel jamu pegal linu serbuk, baku pembanding parasetamol FI, dan etanol. Prosedur penelitian ini adalah Pembuatan Larutan Baku Induk, Pembuatan Larutan Baku 100 ppm, Pembuatan Larutan Baku Seri, Pembuatan Larutan Uji Sampel Jamu, Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Parasetamol, Pembuatan Kurva, dan Pengukuran Larutan Uji. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh panjang gelombang maksimum parasetamol 255 nm, dan 3 sampel jamu pegal linu yang positif mengandung bahan kimia obat (BKO) parasetamol kadar yang diperoleh adalah sampel A 1,94%, sampel B 5,45%, dan sampel C 2,36%. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis, tiga sampel jamu ipegal linu positif mengandung parasetamol dengan panjang gelombang maksimum parasetamol 255 nm. Kadar parasetamol dalam sampel jamu pegal linu adalah sampel A 1,94%, sampel B 5,54%, dan sampel C 2,36%. Kadar parasetamol yang paling tinggi terdapat pada sampel jamu pegal linu B dengan konsentrasi 5,54%.
Copyrights © 2024