Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengevaluasi bioavailabilitas implan intravaginal yang terbuat dari poli-ymer kitosan-polietilen glikol (PEG)-polikaprolakton (PCL) yang dapat terbiodegradasi dalam cairan simulasi vagina (SVF) dan vagina sapi. Implan dibuat menggunakan teknik peleburan dan pencetakan dengan 26 formulasi berbeda. Selanjutnya implan direndam dalam 40 mL SVF pada suhu 37,8℃ dan diamati perubahan morfologi implan setiap hari hingga hari ke 5. Implan yang bertahan hingga hari kelima diuji ketersediaannya lebih lanjut pada vagina sapi dan diamati setiap hari selama 2 minggu. Uji perendaman pada hasil SVF menunjukkan bahwa implan dengan kandungan PEG 75-85% lebih cepat meleleh dibandingkan implan dengan kandungan PEG 20-72%. Implan yang mengandung 1-10% PCL terkikis lebih cepat di SVF dibandingkan implan yang mengandung 22-80% PCL. Implan yang mengandung kitosan dapat tetap stabil di SVF lebih lama dibandingkan implan tanpa kitosan. Uji bioavailabilitas pada vagina sapi menunjukkan bahwa implan 21-23 bertahan hingga hari ke 10, sedangkan implan 24-26 dikeluarkan dari vagina sapi selama pengujian. Implan 21-23 merupakan formulasi yang menjanjikan untuk pengembangan implan intravaginal yang dapat terbiodegradasi. Dengan menyesuaikan komposisi kitosan (antara 14-18 berat%), PEG (maksimum 72 berat%), dan PCL (minimal 20 berat%), implan intravaginal mampu meningkatkan ketersediaan hayati cairan vagina dan vagina yang disimulasikan. ternak
Copyrights © 2023