Lansia mengalami berbagai macam kemunduran dan perubahan fisik sistem muskuloskeletal yang menyebabkan persendian mengalami penurunan secara fleksibilitas dan elastisitas, sehingga terjadilah pembengkakan, kaku sendi, dan nyeri gerak. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia yaitu memberikan terapi relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap nyeri sendi pada pra lansia (45-59 tahun) di Puskesmas La’o. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif pre-eksperimental designs dengan pendekatan one group pre-post test design. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas La’o dengan pemilihan sempel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen pengukuran skala nyeri numerical rating scale dan analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa skala nyeri sendi terbanyak sebelum mendapatkan perlakuan berada pada skala nyeri sedang (76,7 %). Sedangkan skala nyeri sendi yang paling banyak sesudah perlakuan berada pada skala nyeri ringan (80 %). Hasil uji wilcoxon, menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) p value 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap nyeri sendi pada pra lansia (45-59 tahun) di Puskesmas La’o. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam memanfaatkan terapi non farmakologi khususnya terapi relaksasi otot progresif dalam menurunkan skala nyeri dengan intensitas terapi dilakukan sebanyak 6 hari berturut-turut selama 30 menit.
Copyrights © 2023