Penyakit ginjal kronik ialah penyakit tak menular yang dapat mengancam nyawa juga penyakit serius dengan pasien terbanyak di Indonesia pada prevalensi sebesar 0,38% dari seluruh penduduk Indonesia. Pasien penyakit ini dapat mengalami komplikasi seperti anemia dan hipertensi ketika sedang menjalani hemodialisa. Komplikasi anemia yang terjadi disebut dengan anemia renal yang harus diperhatikan dengan serius agar dapat mencapai keberhasilan terapi yang didukung oleh kepatuhan pasien dalam minum obat. Penelitian ini memiliki tujuan dalam mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan minum obat anemia dengan keberhasilan terapi padi pasien hemodialisa di RS dr. Soepraoen Malang. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif non eksperimental dengan metode pendekatan cross sectional. Responden yang diambil sebanyak 65 pasien yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Didapatkan hasil bahwa mayoritas pasien memiliki kepatuhan minum obat anemia yang tinggi (60%) dan keberhasilan terapi yang baik (52,3%). Hubungan dari tingkat kepatuhan minum obat anemia dan keberhasilan terapi ini dianalisis melalui uji statistik Spearman rank dan mendapatkan hasil ρ = 0,001 dan r = 0,884. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan searah yang sangat kuat antara tingkat kepatuhan minum obat anemia dengan keberhasilan terapi pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang. Disarankan kepada pasien hemodialisa agar selalu menjaga kepatuhan minum obat untuk mempertahankan keberhasilan terapi yang optimal
Copyrights © 2024